LPKA Ambon Gelar Penggeledahan dan Simulasi Bencana Gempa Bumi

Ambon, INFO_PAS – Usai libur Idulfitri 1446 Hijriah, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ambon laksanakan penggeledahan di seluruh kamar hunian Anak Binaan, Kamis (10/4). Kegiatan ini merupakan langkah awal memastikan keamanan dan ketertiban usai panjang.
Penggeledahan dilakukan oleh tim pengawasan dan penegakan disiplin yang terbagi dalam beberapa regu. Seluruh kamar hunian, tempat penyimpanan pribadi, dan area umum diperiksa dengan tetap mengedepankan pendekatan pembinaan kepada Anak Binaan.
Kepala Subseksi Pengawasan dan Keamanan, Safah, menjelaskan penggeledahan dilakukan sebagai prosedur standar pascalibur. “Kami ingin memastikan tidak ada barang terlarang yang masuk selama masa kunjungan atau libur. Ini bentuk deteksi dini agar situasi di LPKA tetap aman dan terkendali,” terangnya.
Dari hasil penggeledahan, tidak ditemukan barang terlarang, seperti alat komunikasi, senjata tajam, maupun benda mencurigakan lainnya. Petugas mencatat hasil nihil sebagai indikator bahwa pengawasan selama masa libur tetap berjalan efektif.
Sementara itu, Kepala LPKA Ambon, Kurniawan Wawondos, mengapresiasi kinerja seluruh tim dan kesadaran Anak Binaan. “Libur Idulfitri menjadi momen yang sarat nilai spiritual. Kami harap semangat perubahan itu terus dibawa dalam keseharian di LPKA. Penggeledahan ini bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari menjaga lingkungan pembinaan tetap sehat dan aman,” tegasnya.
Selanjutnya, dilakukan simulasi bencana gempa bumi yang melibatkan petugas pengawasan dan Anak Binaan. Kegiatan berlangsung di berbagai titik strategis mencakup area wisma hunian, masjid, gereja, area keterampilan, kebun, dan poliklinik.
Simulasi dimulai dengan bunyi sirene peringatan yang menandakan dimulainya skenario gempa bumi. Anak Binaan dan petugas langsung diarahkan untuk melakukan langkah drop, cover, and hold on, kemudian mengevakuasi diri secara tertib menuju jalur evakuasi dan titik kumpul yang telah ditentukan.
“Bencana bisa terjadi kapan saja tanpa peringatan. Maka, penting bagi kami untuk memastikan seluruh petugas dan Anak Binaan paham langkah-langkah penyelamatan diri. Simulasi ini juga menjadi evaluasi sistem jalur evakuasi dan kecepatan respons,” ujar Safah.
Seluruh peserta, termasuk anak-anak yang berada di tempat ibadah, kebun, dan ruang perawatan di poliklinik berhasil dievakuasi dengan aman dan tertib. Setiap jalur evakuasi telah dipetakan dan diberi tanda yang mudah dikenali sehingga memudahkan proses simulasi di berbagai titik.
“Kami berkomitmen tidak hanya pada aspek pembinaan, tetapi juga terhadap keselamatan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Partisipasi Anak Binaan dan petugas dalam simulasi ini menunjukkan budaya siaga darurat mulai tertanam dalam keseharian di LPKA Ambon,” tandas Kurniawan. (IR)
Kontributor: LPKA Ambon
What's Your Reaction?






