LPKA Medan Gelar Kegiatan Group Art Therapy bagi Anak Binaan

LPKA Medan Gelar Kegiatan Group Art Therapy bagi Anak Binaan

Medan, INFO_PAS - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan gelar Group Art Therapy bagi Anak Binaan, Jumat (29/9). Kegiatan ini diselenggarakan LPKA Medan bekerja sama dengan Inspired Football Club Indonesia dengan menggunakan metode menggambar guna menurunkan stres pada Anak Binaan.

Kepala LPKA Medan, Tri Wahyudi, mengungkapkan remaja yang diabaikan maupun mengalami kekerasan akan cenderung kabur dari rumah dan pada akhirnya tinggal di jalanan. Selama berada di jalan, mereka menghadapi permasalahan-permasalahan tertentu di antaranya kekerasan yang dilakukan oleh anak jalanan lainnya, penggunaan pil, alkohol, rokok, kekerasan seksual, anak jalanan berada dalam kondisi yang tidak memiliki masa depan jelas dan tidak jarang dari mereka berhadapan dengan hukum, hingga menjadi masalah bagi banyak pihak, seperti keluarga, masyarakat, dan negara.

Adanya gap antara tugas perkembangan dengan kondisi remaja juga berpotensi untuk menimbulkan frustasi maupun stres pada Anak Binaan. Oleh karena itu, stres yang dialami Anak Binaan perlu segera mendapatkan penanganan. Hal ini dikarenakan stres yang terlalu lama terjadi akan menyebabkan dampak negatif bagi perkembangan mereka selanjutnya.

Adanya masalah-masalah yang dialami oleh anak-anak dan remaja ini yang mendorong mereka melakukan tindak kriminal yang merupakan salah satu faktor bagi pemerintah untuk membentuk LPKA di mana mereka dibina dalam satu tempat agar mampu menyesuaikan diri dengan keluarga dan masyarakat,” terang Tri.

Tak lupa, Tri menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Inspired Football Club Indonesia atas kerja samanya mendatangkan karyawan ekspatriatnya demi mendukung kelancaran kegiatan ini. "Semoga therapy ini dapat menurunkan frustasi dan tingkat stres anak-anak kami dan harapannya kerja sama seperti ini bisa terus berlanjut," harapnya.

RN, salah satu Anak Binaan LPKA Medan yang baru sepekan menjalani hukuman pidana, mengungkapkan curahan hatinya. "Aku kalau malam suka nangis, bu. Ingat sama orang tuaku. Pengen kembali ke mamaku. Aku jadi susah tidur kalau malam karena mikirin mama. Pengen pulang secepatnya dari sini, bu," ucapnya.

Sementara itu, Pekka yang berasal dari Firlandia selaku Mentor Group Art Therapy mengungkapkan penanganan stres pada remaja bisa menggunakan beberapa cara di antaranya mengajarkan keterampilan koping, mengembangkan keterampilan berpikir, maupun dengan menggunakan seni. "Mereka perlu mengapresiasikan emosi negatif seperti stres dalam bentuk yang tidak mengancam seperti seni sehingga mereka merasa lebih nyaman dalam proses terapi selanjutnya," terangnya.

Ia juga menjelaskan Group Art Therapy dapat membantu dalam proses pengeksplorasian secara psikologis sehingga membuat Klien memahami pengalaman internalnya secara lebih baik dan membantu individu untuk menenangkan konflik-konflik dasar yang penah dialaminya, mengintegrasikan ego, menyalurkan dorongan agresif, dan meningkatkan self esteem. "Dengan kata lain, Group Art Therapy bukan cuma mengekspresikan emosi, namun juga meregulasikan emosi tersebut," jelas Pekka. (IR)

 

Kontributor: LPKA Medan

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0