Melongok Fasilitas Lapas Pasirtanjung Cikarang

Terapkan Super Maximal Security, jadi Percontohan Se-Indonesia Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cikarang yang berada di Desa Pasirtanjung, Cikarang Pusat bakal diresmikan dalam waktu dekat. Katanya, lapas yang diprioritaskan untuk koruptor dan gembong kejahatan ini bakal dijadikan percontohan Nasional. Memang seperti apa saja fasilitasnya? Berikut laporannya. LAPAS Pasirtanjung memiliki kapasitas 1.500 narapidana. Dengan kapasitas tersebut, tentunya membutuhkan fasilitas yang lengkap. Bukan hanya dari sisi kebutuhan narapida, tapi juga fasilitas keamanannya. Berlokasi di Jalan Cilampayan, Desa Pasirtanjung, lapas kelas III direncanakan menerapkan sistem Information Technologi (IT). Sehingga semua yang berhubungan dengan ‘hotel prodeo’ ini terbilang canggih. Beberapa fasilitas yang berbasis teknologi seperti pada sistem keamanannya. Jika pada lapas lainnya menerapkan sistem maximal security, namun di lapas yang selesai pembangunannya pada November lalu ini menerapkan sistem super maximal security. Bisa dibayangkan akan seperti apa ketatnya keamanan di lapas ini. sistem keamanan itu pun dinilai sebagai fasilitas ekstra. Cara kerja sistem keamanan di lapas ini nantinya bisa menghilangkan sinyal telepon seluler. Istilah sistem keamanan ini disebut dengan frequency jammer. Sehingga ke depannya tidak ada lagi narapidana yang kedapatan membawa dan menggunakan telepon seluler di dalam lapas. Kepala Lapas Pasirtanjung, M Akhyar menjelaskan, frequency jammer bekerja untuk menghilangkan sinyal telepon seluler secara otomatis. Sehingga pengunjung yang membawa telepon genggam tidak bisa digunakan selama berada di dalam lapas. Bahkan, seluruh petugas dan kepala lapas pun tidak bisa menggunakan fasilitas telepon seluler. Ya, bisa dipastikan area lapas akan menjadi steril dengan penerapan sistem tersebut. ’’Kami kalau sudah di dalam (lapas) hanya bisa pakai HT dan telepon (rumah),’’ katanya. Penerapan sistem keamanan juga diberlakukan bagi petugas lapas. Jika pada lapas lainnya hanya mengandalkan tanda pengenal, namun di Lapas Pasirtanjung justru lebih canggih. Lapas ini menggunakan sensor retina untuk bisa masuk ke satu ruangan dan ruangan lainnya. Sedangkan untuk pembesuk, kata Akhyar, tidak bisa masuk ke dalam lapas. Namun pihaknya memberikan ruangan tepatnya di depan lapas yang berada di samping pintu utama bertuliskan ‘portir’. ’’Ini adalah steril area. Pengunjung dan keluarga tidak boleh masuk,” ujarnya. Lapas Pasirtanjung sepertinya pantas jika dijadikan percontohan se-Indonesia. Karena fasilitas keamanan yang dimiliki tidak hanya ditujukan bagi narapidana, tetapi juga pembesuk atau pun pengunjung. Di beberapa ruangan, lapas ini memasang smoke detector. Sehingga ketika alat ini mendeteksi adanya asap, pihak lapas pun langsung mengetahuinya, termasuk ketika pengunjung membawa barang bawaan. ’’Kalau ditemukan bahan aneh di mobil akan terdeteksi langsung. Luar biasa, lagi ditawarkan untuk pemasangan ini dengan berbasis IT,” katanya. Sebagai pelengkap pengamanan, pintu antar ruangan atau penghubung ruangan akan dibuat seaman mungkin. Rencananya, seluruh pintu di lapas ini akan menggunakan sistem hydrolic. Dengan begitu, konsep super maximal security bisa berjalan dan diterapkan ketika lapas ini sudah diresmikan. (*) ANTONIO JS BANO, Cikarang Nasional Urban City | Uploader reza aditya Sumber : indopos.co.id