Menteri Imipas Kunjungi Lapas Kelas I Tangerang, Apresiasi Program ‘Jawara Beton’

Tangerang, INFO_PAS – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, mengapresiasi inovasi ‘Jawara Beton’ di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang yang memanfaatkan limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) menjadi produk paving block dan batako. Program ini melibatkan Warga Binaan sebagai tenaga kerja produktif sekaligus bagian dari pembinaan kemandirian.
Saat menyambangi Lapas Tangerang, Rabu (1/10), Menteri Agus menilai inovasi pemanfaatan limbah FABA menjadi paving block ini bukan hanya mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, tetapi juga memberdayakan Warga Binaan agar memiliki keterampilan produktif. “Program ini menjadi contoh konkret bagaimana pembinaan selaras dengan peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak dan memberi manfaat luas bagi masyarakat,” terangnya.
Dalam kunjungannya, Menteri Imipas turut didampingi Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi. Ia menegaskan pelibatan Warga Binaan dan kolaborasi antarpihak dalam produksi beton menjadi bagian penting dalam pelaksanaan pembinaan kemandirian.
“Unit produksi 'Jawara Beton' merupakan bukti kolaborasi strategis antara Lapas Tangerang dan PT Indonesia Power UBP Lontar 3 Banten. Kami mendorong agar inovasi seperti ini terus dikembangkan di seluruh Lapas sehingga Warga Binaan tidak hanya mendapatkan pembinaan moral, tetapi juga keahlian kerja yang dapat dimanfaatkan setelah mereka bebas,” tutur Mashudi.
Sementara itu, Kepala Lapas Tangerang, Beni Hidayat, berkomitmen untuk terus menghadirkan program pembinaan yang inovatif dan bermanfaat. “Melalui workshop dan unit produksi 'Jawara Beton', Warga Binaan dapat belajar sekaligus berkontribusi dalam menghasilkan produk bernilai guna. Dengan dukungan berbagai pihak, kami optimistis program ini memperkuat pembinaan kemandirian sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi negara,” tegasnya.
Produk ‘Jawara Beton’ diproses melalui pencampuran semen, pasir, kerikil halus, dan FABA yang telah disaring, kemudian dicetak dengan mesin press dan melewati tahap curing untuk memastikan kualitasnya. Hasil produksi yang dikerjakan langsung oleh Warga Binaan Lapas Tangerang ini terbukti bermutu baik, ramah lingkungan, dan berdaya saing tinggi, sekaligus mendukung program pemerintah dalam pengelolaan limbah industri, pengurangan emisi karbon, dan pembangunan berkelanjutan. (fjr)
What's Your Reaction?






