Menteri Yasonna Petakan Permasalahan Lapas dan Remisi Koruptor

Merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly akan langsung kerja keras mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di kementeriannya. Kelebihan kapasitas dan remisi untuk para koruptor permasalahan yang terus terjadi. "Kalau di tempat kita kan lebih banyak peraturan perundang-undangan yang harus kita liat. Dalam waktu dekat harus menyusun prolegnas. Mana yang prioritas kemudian masalah lapas, soal remisi," ujarnya usai sidang kabinet perdana di Kantor Presiden Jakarta Senin (27/10). Yasonna mengaku akan kaji ulang semua peraturan perundang-undangan terkait hal itu. Usai sidang kabinet ini, Yasonna akan langsung ke kantornya untuk mengumpulkan dirjen-dirjen di sana. "Kita harus kerja, langsung untuk hari ini. Saya langsung ke kantor hari ini, kumpulkan anggota. Para dirjen. Malam ini serah terima, besok rapat semua jadi satu. Kita gak boleh berleha-leha. Langsung jalan," ujarnya. Terkait lapas yang over kapasitas, menurut Yosanna, akan lebih dulu meman

Menteri Yasonna Petakan Permasalahan Lapas dan Remisi Koruptor
Merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly akan langsung kerja keras mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di kementeriannya. Kelebihan kapasitas dan remisi untuk para koruptor permasalahan yang terus terjadi. "Kalau di tempat kita kan lebih banyak peraturan perundang-undangan yang harus kita liat. Dalam waktu dekat harus menyusun prolegnas. Mana yang prioritas kemudian masalah lapas, soal remisi," ujarnya usai sidang kabinet perdana di Kantor Presiden Jakarta Senin (27/10). Yasonna mengaku akan kaji ulang semua peraturan perundang-undangan terkait hal itu. Usai sidang kabinet ini, Yasonna akan langsung ke kantornya untuk mengumpulkan dirjen-dirjen di sana. "Kita harus kerja, langsung untuk hari ini. Saya langsung ke kantor hari ini, kumpulkan anggota. Para dirjen. Malam ini serah terima, besok rapat semua jadi satu. Kita gak boleh berleha-leha. Langsung jalan," ujarnya. Terkait lapas yang over kapasitas, menurut Yosanna, akan lebih dulu memanggil Dirjen PAS untuk memaparkan informasi terakhir. Yosanna yakin dengan latar belakang pendidikannya kriminolog dapat mengatasi permasalahan itu. "Saya krimonolog, jadi saya tahu overcrowded itu menciptakan gesekan-gesekan ketidakpuasan, emosi yang tinggi, saya berupaya. Memang membangun lapas itu membutuhkan biaya yang besar, tapi kita akan coba liat, mana yang lebih padat dialihkan kemana," ujarnya. Untuk permasalahan remisi koruptor, Yosanna mengatakan akan lebih dulu mengkaji UU nya. Namun, menurutnya, pengetatan remisi koruptor seharusnya dibuat bukan untuk balas dendam. Pengetatan remisi itu harus mengutamakan tujuan pemasyarakatan. "Mendidik membuat orang bisa keluar ke masyarakat lagi. Tapi ada hal-hal khusus yang perlu dipertimbangkan. Misalnya melalui koruptor, melalui teroris. Tetapi harus dikaji dengan benar dan baik. Sebenarnya harus mulai dr atas. Saya berpendapat, filosofinya harus dr sana,, keputusan hakimnya yang harus keras dan maksimal sehingga di sini, filosofi kita bukan penjara, tapi pemasyarakatan," ujarnya. Sumber : merdeka.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0