Menteri Yassona Akan Beli Alat Deteksi Narkotika Senilai Rp2 Miliar

Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM berencana menambah peralatan deteksi narkotika teknologi tinggi di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan) sebagai langkah penanganan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di penjara. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dalam rapat koordinasi dengan kepala lapas dan rutan seluruh Indonesia di Jakarta, Selasa (5/4/2016) mengatakan, alat deteksi tersebut antara lain pemindai sidik jari dan pemindai tubuh. Untuk alat deteksi pemindai tubuh (body scan), Yasonna mengatakan harganya mencapai Rp2 miliar untuk satu alat. Dia juga mengatakan, tidak semua lapas dan rutan akan menggunakan alat deteksi berteknologi tinggi, namun hanya yang penjara besar saja. "Yang besar-besar dulu lah, Cipinang, Gunung Sindur," ungkap Yasonna. Untuk lapas dan rutan lainnya akan menggunakan ruang sterilisasi untuk memberantas penyelundupan telepon genggam dan narkoba ke dalam penjara. Yasonna mengungkapkan, keberadaan alat

Menteri Yassona Akan Beli Alat Deteksi Narkotika Senilai Rp2 Miliar
Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM berencana menambah peralatan deteksi narkotika teknologi tinggi di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan) sebagai langkah penanganan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di penjara. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dalam rapat koordinasi dengan kepala lapas dan rutan seluruh Indonesia di Jakarta, Selasa (5/4/2016) mengatakan, alat deteksi tersebut antara lain pemindai sidik jari dan pemindai tubuh. Untuk alat deteksi pemindai tubuh (body scan), Yasonna mengatakan harganya mencapai Rp2 miliar untuk satu alat. Dia juga mengatakan, tidak semua lapas dan rutan akan menggunakan alat deteksi berteknologi tinggi, namun hanya yang penjara besar saja. "Yang besar-besar dulu lah, Cipinang, Gunung Sindur," ungkap Yasonna. Untuk lapas dan rutan lainnya akan menggunakan ruang sterilisasi untuk memberantas penyelundupan telepon genggam dan narkoba ke dalam penjara. Yasonna mengungkapkan, keberadaan alat deteksi tersebut dapat mengefektifkan pemeriksaan di pintu jaga mengingat rata-rata kunjungan di lapas dan rutan besar mencapai 500-600 tamu. "Menggeledahnya kalau butuh satu menit, mau kapan lagi. Tidak ada alasan seperti itu, kami upayakan dua soal handphone dan narkoba supaya jangan sampai ada jaringan," ujarnya. Kemkumham juga mewacanakan penambahan pegawai terutama untuk memenuhi kebutuhan lapas akan sipir penjara. "Penambahan pegawai dalam proses, Sekjen sudah bicara dengan Menpan RB. Minta 19.000, namun kata Menpan 11.000 dulu," kata Yasonna. Sumber : harianterbit.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0