Nadya : Aku Ingin Seperti Kalian, Kreatifitas Tanpa Batas

PEKANBARU - Menjadi seorang Narapidana tentu bukan keinginan semua orang. Selain dianggap menjadi sampah di masyarakat, kreatifitas dan juga kebebasan untuk menikmati hidup tak ada lagi. Sama seperti yang dialami oleh Nadya (23), gadis cantik asal Palembang yang menghuni Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kota Pekanbaru. Kepada Wartawan yang berkunjung ke Lapas, Nadya mengatakan bahwa dirinya sudah menghuni Lapas Kelas II A selama satu tahun setengah. "Sudah satu tahun setengah saya di sini. Dan sudah selama itu pula kebebasan saya terenggut. Saya sungguh menyesal," ujarnya sambil berkaca-kaca. Nadya mengatakan dirinya masuk ke Lapas karena kasus Narkoba. Kasus yang membuat hidupnya berubah 180 derajat, kasus yang membuatnya menjadi orang yang dikucilkan di masyarakat. "Saya diamankan polisi ketika pesta narkoba di hotel bersama teman-teman saya. Tak pelak, akhirnya saya dijatuhi hukuman penjara selama 5 tahun. Benar-benar hukuman yang sungguh bera

Nadya : Aku Ingin Seperti Kalian, Kreatifitas Tanpa Batas
PEKANBARU - Menjadi seorang Narapidana tentu bukan keinginan semua orang. Selain dianggap menjadi sampah di masyarakat, kreatifitas dan juga kebebasan untuk menikmati hidup tak ada lagi. Sama seperti yang dialami oleh Nadya (23), gadis cantik asal Palembang yang menghuni Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kota Pekanbaru. Kepada Wartawan yang berkunjung ke Lapas, Nadya mengatakan bahwa dirinya sudah menghuni Lapas Kelas II A selama satu tahun setengah. "Sudah satu tahun setengah saya di sini. Dan sudah selama itu pula kebebasan saya terenggut. Saya sungguh menyesal," ujarnya sambil berkaca-kaca. Nadya mengatakan dirinya masuk ke Lapas karena kasus Narkoba. Kasus yang membuat hidupnya berubah 180 derajat, kasus yang membuatnya menjadi orang yang dikucilkan di masyarakat. "Saya diamankan polisi ketika pesta narkoba di hotel bersama teman-teman saya. Tak pelak, akhirnya saya dijatuhi hukuman penjara selama 5 tahun. Benar-benar hukuman yang sungguh berat buat saya. Harus berpisah dengan teman-teman, berpisah dengan keluarga, berpisah dengan saudara dan harus mendekam dibalik jeruji ini," jelasnya. Nadya mengatakan pada awalnya tentu dirinya tak bisa menerima keputusan yang dijatuhkan pada dirinya. Rasa tak menerima, menyesal dan berbagai perasaan tak menentu berkecamuk dalam dirinya. "Tapi seiring berjalannya waktu, perlahan saya mulai bisa menerimanya. Saya meyakinkan pada diri sendiri untuk bisa bangkit dan berjuang memperbaiki semua kesalahan yang saya lakukan," ungkapnya. Nadya mulai ikut aktif dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak Lapas. Seperti kegiatan kreatif membuat kerajinan membuat sandal, kerajinan menjahit baju, membuat tas, dan juga menenun songket. "Saya ingin membuktikan bahwa meskipun dibalik jeruji besi ini, saya masih tetap bisa berkarya dan masih tetap bisa berkreasi. Saya akan membuktikan saya bisa berubah menjadi manusia yang lebih baik. Sehingga harapan saya ketika keluar dari sini orang-orang tidak melihat saya sebagai Nadya si penjahat Narkoba, tapi mereka melihat saya sebagai Nadya yang baru, Nadya yang punya skill yang bisa diandalkan dan juga nantinya bisa saya ajarkan kepada masyarakat luar," tuturnya. "Andai juga aku bisa memilih, aku tak ingin berada di sini. Aku ingin seperti kalian yang mampu berkreatifitas tanpa batas," tambahnya. Sumber : halloriau.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0