Narapidana di LPKA Tangerang Ikuti Pesantren Ramadhan
TANGERANG - Dalam rangka mengisi Bulan Suci Ramadhan, di Lapas  Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Kota Tangerang diadakan kegiatan pembinaan bertajuk “Pesantren Ramadhan†yang diikuti para narapidana setempat.
Kegiatan yang dilakukan antara lain shalat berjamaah, membaca Al Quran, hingga mendengar tausiah.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memotivasi narapidana yang sebagian besar remaja tersebut, dengan harapan kelak ketika mereka bebas dari tahanan dapat diterima kembali oleh masyarakat dengan pribadi dan akhlak yang lebih baik.
Saat ini di LPKA Tangerang terdapat 97 narapidana dengan 90 orang Muslim dan 7 orang non-muslim.
Dengan latar belakang anak-anak yang mengalami permasalahan hukum, tak jarang para pembina mengalami kesulitan dalam memberikan materi saat kegiatan pembinaan berlangsung.
“Tetapi saya tetap optimistis untuk merubah keadaan anak-anak, dari keadaan yang tidak baik menjadi lebih baik. Semua kendala yang kami hadapi, kami
TANGERANG - Dalam rangka mengisi Bulan Suci Ramadhan, di Lapas  Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Kota Tangerang diadakan kegiatan pembinaan bertajuk “Pesantren Ramadhan†yang diikuti para narapidana setempat.
Kegiatan yang dilakukan antara lain shalat berjamaah, membaca Al Quran, hingga mendengar tausiah.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memotivasi narapidana yang sebagian besar remaja tersebut, dengan harapan kelak ketika mereka bebas dari tahanan dapat diterima kembali oleh masyarakat dengan pribadi dan akhlak yang lebih baik.
Saat ini di LPKA Tangerang terdapat 97 narapidana dengan 90 orang Muslim dan 7 orang non-muslim.
Dengan latar belakang anak-anak yang mengalami permasalahan hukum, tak jarang para pembina mengalami kesulitan dalam memberikan materi saat kegiatan pembinaan berlangsung.
“Tetapi saya tetap optimistis untuk merubah keadaan anak-anak, dari keadaan yang tidak baik menjadi lebih baik. Semua kendala yang kami hadapi, kami jadikan senjata agar lebih semangat dalam membimbing anak-anak di sini,†ujar Ustaz Muhammad Wahidi selaku pembina yang juga Staf Bimaswat di lapas tersebut, saat ditemui Rabu (15/6/2016).
sumber:KOMPAS.com