Pembinaan Pertanian Produktif, Lapas Palu Panen Kangkung dan Sawi

Pembinaan Pertanian Produktif, Lapas Palu Panen Kangkung dan Sawi

Palu, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu panen sayur 30 kilogram kangkung dan 30 kilogram sawi di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Desa Langaleso, Kamis (18/12). Kegiatan ini melibatkan petugas dan Warga Binaan yang mengelola lahan pertanian tersebut secara berkelanjutan.

Panen ini merupakan hasil dari proses budidaya yang dilakukan Warga Binaan dengan pendampingan petugas Lapas Palu. Sejak tahap pengolahan lahan, penyemaian, perawatan hingga panen, Warga Binaan dilibatkan secara aktif sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian di bidang pertanian.

Kepala Lapas Palu, Makmur, mengatakan bahwa kegiatan panen ini menunjukkan pembinaan kemandirian berjalan produktif dan terarah. “Kegiatan pertanian ini tidak hanya menghasilkan bahan pangan, tetapi juga melatih keterampilan kerja, kedisiplinan, dan tanggung jawab Warga Binaan sebagai bekal setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Makmur menambahkan, pemanfaatan lahan SAE akan terus dikembangkan agar memberikan manfaat berkelanjutan. “Kami berkomitmen mengoptimalkan lahan SAE sebagai sarana pembinaan yang menghasilkan dan bernilai guna,” tambahnya.

Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Palu, I Made Budana, menjelaskan bahwa keberhasilan panen tidak lepas dari kedisiplinan Warga Binaan dalam merawat tanaman sejak awal.

“Hasil panen 30 kilogram kangkung dan 30 kilogram sawi ini merupakan bukti bahwa pembinaan pertanian berjalan efektif. Fokus kami bukan hanya hasil, tetapi keterampilan yang bisa dimiliki Warga Binaan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Pembinaan kemandirian melalui pertanian sejalan dengan kebijakan Pemasyarakatan yang berorientasi pada produktivitas. Kegiatan di Desa Langaleso ini diharapkan dapat terus dikembangkan dan menjadi contoh bagi UPT lainnya,” ungkapnya.

Hasil panen dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dapur Lapas Palu guna menambah asupan gizi Warga Binaan dan sebagian dijual kepada masyarakat sekitar sebagai bagian dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Salah satu Warga Binaan, Aco, mengungkapkan bahwa kegiatan pertanian ini memberikan dampak positif bagi dirinya. “Melalui pembinaan di lahan SAE, kami belajar bertani sampai bisa menghasilkan panen. Ini membuat kami lebih percaya diri karena punya keterampilan nyata untuk bekal setelah bebas nanti,” tuturnya.

Melalui pengelolaan lahan SAE, Lapas Palu terus menghadirkan pembinaan yang produktif dan berkelanjutan dalam mendukung proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial Warga Binaan. (afn)

 

Kontributor: Humas Lapas Palu

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0