Musik Religi Latansana Band Memotivasi WBP Lapas Rangkasbitung

Musik Religi Latansana Band Memotivasi WBP Lapas Rangkasbitung

Rangkasbitung, INFO_PAS - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung mendapatkan motivasi lewat syair-syair lagu Latansana Band, Kamis (28/10). Latansana Band merupakan band besutan Pondok Pesantren (Ponpes) Latansa yang telah dikenal dan tampil di berbagai tempat, baik lokal mapupun nasional, serta mendapatkan bimbingan langsung dari Pimpinan Ponpes KH. Adrian Mafatihullah Kariem, dan gitaris Apoy Wali Band.

Kepala Lapas (Kalapas) Rangkasbitung, Budi Ruswanto, menyampaikan selama pandemi dua tahun ini hampir tidak pernah ada kegiatan seperti ini. Ia mengatakan pentingnya motivasi dari pihak luar sebagai dukungan atas pembinaan bagi WBP. “Dalam momen ini, Latansana Band hadir sebagai pelipur lara dan hiburan bagi seluruh WBP,” terangnya.

Bahkan, kegiatan tersebut disiarkan live melalui kanal YouTube dan aplikasi Zoom. “Saya berharap WBP makin terdorong semangatnya setelah mendengar lantunan syair-syair lagu yang isinya memompa semangat mereka menjadi lebih baik lagi ke depannya,” harap Budi.

Salah satu personel Latansana Band, Neneng Hamidah, mengatakan ia dan rekan-rekannya senang bisa tampil dan menghibur para santri Lapas Rangkasbitung. “Ini kali ketiga kami ke sini. Tentu saja tempat ini selalu membuat rindu dan menjadi inspirasi bagi kami. Semoga para santri terhibur dan makin termotivasi setelah mendengar lagu-lagu yang kami bawakan. Kami optimis mereka akan jadi lebih baik,” ucap vokalis bersuara merdu ini.

Salah satu WBP, sebut saja IHD, senang adanya kegiatan seperti ini. “Kegiatannya menghibur sekali. Kami kan sudah bosan karena pandemi, jadi terbatas semuanya. Semoga kegiatan-kegiatan seperti bisa digendakan terus. Semuanya jadi terhibur dan makin semangat kembali,” tuturnya. 

Acara tersebut merupakan rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah di Lapas Rangkasbitung. Peringatan ini diadakan di dua tempat, yakni Aula Lapas dan Masjid Attaubah Lapas.

Tausiah Maulid Nabi diikuti oleh seluruh petugas Lapas Rangkasbitung dan WBP serta bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan Provinsi Banten. Kegiatan dimulai dengan persembahan Tim Salawat dari Santri Al Maghfiroh, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an.

Kalapas berpesan kepada seluruh WBP untuk memahami dan mengambil hikmah dari tausiah yang disampaikan. "Meneladani Rasulullah SAW dengan ikhlas dan sunguh-sungguh akan menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Selain itu, mengimplementasikan sifat keteladanan akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari adalah kunci menuju diri pribadi yang lebih baik,” pesan Budi.

Sementara itu, KH. Adrian Mafatihullah Kariem selaku Pimpinan Ponpes Latansa sekaligus penulis beberapa buku mengangkat kajian spesial tentang meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. “Dengan segala kesempurnannya, Nabi Muhammad adalah nabi sebaik-baiknya teladan. Sejak kelahirannya, bidadari surga cemburu akan sikap dan ketaqwaanya kepada Allah SWT. Banyak hal yang bisa kita teladani, seperti ikhlas, penyayang, sabar, dan selalu menjauhi penyakit hati,” urainya.

KH. Adrian juga mengajak seluruh WBP jangan berkecil hati karena semua orang punya masa lalu dan dosa. “Kalian semua beruntung masih bisa terus beristigfar, memohon ampunan, bermuhasabah diri, dan instropeksi diri menjadi lebih baik lagi. Ingat, segala ketentuan yang ada di sini akan jadi luar biasa, termasuk kalian akan jadi luar biasa," pesan KH. Iyank, sapaan akrabnya. 

Pada momen yang sama, digelar bedah buku “Dan Bidadari Surgapun Cemburu” karangan KH. Adrian Mafatihullah Kariem terbitan Penerbit Republika. KH Adrian menyampaikan alasanya memilih tempat bedah buku di Lapas Rangkasbitung.

"Alhamdulillah, dari beberapa buku yang telah terbit dan bahkan best seller, asal inspirasinya adalah dari Lapas Rangkasbitung. Tempat ini memberikan banyak hikmah dan pelajaran. Kita bisa fokus bermuhasabah diri menjadi lebih baik. Buku ini mengharapkan pembacanya untuk terus istiqomah di jalan Allah, sabar, dan pantang menyerah. Mulailah bangkit untuk menjadi lebih baik lagi,” pesan Pimpinan Ponpes Latansa 1 Cipanas, Lebak, ini.

Sementara itu, Kalapas Rangkasbitung menyampaikan apresiasinya atas dipilihnya Lapas Rangkasbitung menjadi tempat bedah buku. “Alhamdulillah, menjadi sebuah kebanggaan bagi kami dipilih menjadi tempat bedah buku. Tentu saja ini menjadi nilai yang sangat berharga. Selama pandemi, kami memiliki sarana perpustakaan yang dikembangkan menjadi Perpustakaan Destinasi Wisata Hukum (Pustadewikum). Ini menjadi sarana pembinaan kepribadian yang mampu meningkatkan intelektualitas dan wawasan para WBP. Semoga dengan makin membaca, membuka jendela pengetahuan dan wawasan mereka walaupun sedang di Lapas agar bisa diimplementasikan setelah bebas,” harap Budi.

Jalannya bedah buku berlangsung menarik. Tampak para WBP antusias bertanya kandungan dan pesan-pesan yang ditampilkan dalam buku tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Dinas Perpustakaan Provinsi Banten juga menghibahkan ratusan buku bagi Pustadewikum Lapas Rangkasbitung. (IR)

 

Kontributor: Lapas Rangkasbitung

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0