Penghuni Lapas Abepura Harapkan Ada Pastori

Jayapura – Narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Abepura, Kota Jayapura mengharapkan agar di lembaga ini dibangun pastori untuk melakukan aktivitas konseling dan terapi psikologi bagi para tahanan dan narapidana. Warga binaan Lapas Abepura, Martinus Sarwam mengatakan, banyak pendeta yang datang hanya untuk beribadah dan menyampaikan khotbah-khotbah lalu pulang. Oleh karena itu, pastori dianggap penting untuk melakukan konseling. “Gereja GIDI agar tahun 2017 bisa membawakan KKR di lembaga Abepura. Ini permintaan kami warga lapas Abepura,” katanya kepada Jubi ketika ditemui saat ibadah syukur di Lapas Abepura, Sabtu, 31 Desember 2016. Ketua panitia penyelenggara ibadah syukur Marsel Alua mengatakan panitia mengusung tema kegiatan, “Bersyukur kepada Tuhan Sebab Dia Baik Bagi Semua Orang” yang dikutip dari kitab Mazmur 145 : 8-9 dan Yeremia 29: 11. “Melalui ibadah ini, kita bersyukur kepada Tuhan dan mempersiapkan diri untuk meraih hidu

Penghuni Lapas Abepura Harapkan Ada Pastori
Jayapura – Narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Abepura, Kota Jayapura mengharapkan agar di lembaga ini dibangun pastori untuk melakukan aktivitas konseling dan terapi psikologi bagi para tahanan dan narapidana. Warga binaan Lapas Abepura, Martinus Sarwam mengatakan, banyak pendeta yang datang hanya untuk beribadah dan menyampaikan khotbah-khotbah lalu pulang. Oleh karena itu, pastori dianggap penting untuk melakukan konseling. “Gereja GIDI agar tahun 2017 bisa membawakan KKR di lembaga Abepura. Ini permintaan kami warga lapas Abepura,” katanya kepada Jubi ketika ditemui saat ibadah syukur di Lapas Abepura, Sabtu, 31 Desember 2016. Ketua panitia penyelenggara ibadah syukur Marsel Alua mengatakan panitia mengusung tema kegiatan, “Bersyukur kepada Tuhan Sebab Dia Baik Bagi Semua Orang” yang dikutip dari kitab Mazmur 145 : 8-9 dan Yeremia 29: 11. “Melalui ibadah ini, kita bersyukur kepada Tuhan dan mempersiapkan diri untuk meraih hidup berkualitas di hari esok dan lebih baik dari hari kemarin,” kata Marsel. Menurutnya ibadah para penghuni lapas dipersiapkan sejak 1 Desember 2016 dengan dana dari sumbangan sukarela para tahanan. Pendeta Yusman Kogoya mengatakan pelayanan di lapas ini sangat penting sehingga diimbau kepada pendeta-pendeta agar tidak berdiam diri terhadap warga binaan lapas. “Jangan berdiam diri di rumah dan melakukan pelayanan di luar atau di pejabat-pejabat saja,” kata Pendeta Yusman. Ia mengatakan pembinaan dalam rumah tahanan ini perlu ditingkatkan agar setelah keluar dari lapas warga binaan menjadi mandiri dan berusaha membangun keluarga dan Papua. (Hengky Yeimo/Timoteus Marten) Sumber : tabloidjubi.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0