Solo - Berbagai cara dilakukan untuk memperingati Hari Anak Internasional yang jatuh 20 November lalu. Salah satunya seperti yang dilakukan tahanan anak-anak yang memamerkan hasil jepretan foto serta kartu pos saat di Car Free Day di Solo, Minggu 22 November.
Seratusan foto serta kartu pos yang bergambar hasil jepretan kamera anak-anak tahanan atau anak didik pemasyarakatan‎ terlihat di pajang di kawasan Sriwedari Solo saat hari bebas kendaraan bermotor.
Kegiatan pameran tersebut diiniasiasi oleh Yayasan Sahabat Kapas yang selama ini bergerak mendampingi para tahanan anak di sejumlah lapas dan rutan.
Adanya pameran foto tersebut menarik perhatian sejumlah pejalan kaki yang kebetulan melintas di kawasan Sriwedari, Solo. Mereka terlihat sangat antusias melihat hasil karya foto anak-anak tahanan yang harus tinggal di balik jeruji besi itu.
Hampir semua foto tersebut menampilkan gambar kegiatan saat berada di dalam lapas maupun di rutan. Baik foto yang menampilkan temannya yang berakitiftas maupun para petugas atau sipir yang sedang bertugas.
Koordinator Sahabat Kapas, Dian Sasmita mengatakan, kegiatan pameran foto yang menampilkan hasil karya anak-anak tahanan merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Internasional. Foto hasil jepretan anak-anak tahanan tersebut juga dicetak dalam bentuk kartu pos.
"Foto-foto itu menampilkan kegiatan yang dilakukan anak-anak di dalam lapas maupun tahanan. Sedangkan foto dalam bentuk kartu pos itu berisi tulisan harapan dan curhatan anak-anak yang menghuni Rutan Solo, Lapas Klaten dan LPKA Kutoarjo," kata Dian di Solo, Minggu 22 November 2015.
Jumlah foto dan kartu pos yang dipamerkan mencapai 120 buah. Karya tersebut merupakan hasil dari pendampingan yang dilakukan Yayasan Sahabat Kapas sejak tahun 2013 di lapas dan rutan.
"Kemarin anak-anak juga menuliskan harapan dan keinginan di kartu pos yang dikirimkan kepada presiden, Menkumham dan pejabat negara lainnya. Pesan yang ditulis kepada presiden bahwa mereka minta diperhatikan fasilitas di lapas," ucap dia.
Selain mengirimkan kartu pos yang bergambar foto hasil karyanya, lanjut dia, anak-anak yang menghuni tahanan itu juga mengirimkan kartu pos kepada orang tuanya.
"Dengan cara ini mereka bisa menyampaikan permintaan maaf karena telah membuat kesalahan. Selain itu, dengan cara ini lebih optimal untuk menyampaikan pesan kepada orang tuanya," tutup Dian. (Ron/Dan)
sumber: liputan6.com