Sungguminasa, INFO_PAS - Penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Seni Narapidana (PORSENAP) Tahun 2016 pada pertengahan Maret mendatang semakin dekat. Persiapan pun semakin gencar dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Sungguminasa dengan berlatih dan memupuk kekompakan tim.
Tidak hanya bidang olahraga, Lapas Narkotika Sungguminasa juga memanfaatkan waktu yang singkat ini untuk terus berlatih dan mempersiapkan tim yang akan bertanding di bidang seni. Seperti pada kategori lomba kultum dan sari tilawah, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) diberikan materi teknik-teknik dakwah, Senin (15/2).
Bertempat di Masjid Al-Ikhlas Lapas Narkotika Sungguminasa, remaja masjid termasuk lima WBP yang dilatih mewakili lapas dengan antusias menerima materi yang diberikan oleh H. Burhanuddin Yusuf, dosen jurusan Aqidah Filsafat dan Politik Fakultas Usluhuddin UIN Alauddin Makassar.
“Tujuan kegiatan tersebut untuk meng-upgrade kemampuan WBP selain bakat softskill yang dimiliki mereka, juga perlu ilmunya seperti apa teknik berdakwah yang benar,†tutur Erwedi Supriyatno, Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Sungguminasa.
Sementara itu, staf bimbingan kemasyarakatan dan perawatan Lapas Narkotika Sungguminasa, H. Armin Fauzy, menyebut kerjasama yang selama ini telah terjalin dengan UIN Alauddin Makassar dalam melakukan pembinaan WBP menjadi peluang untuk meningkatkan kemampuan berdakwah WBP.
“Kami meminta kepada pihak UIN untuk memberikan materi bagaimana teknik-teknik berdakwah,†terang Armin yang dipercaya sebagai koordinator pendamping kultum dan sari tilawah pada kepanitian yang telah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kalapas.
Selama dua jam penyampaian materi yang berlangsung mulai pukul sepuluh pagi, WBP dengan saksama memperhatikan dan mengambil ilmu bagaimana teknik-teknik dalam berdakwah, termasuk cara berbicara dimuka umum, penguasaan panggung yang baik, pemilihan kata dan tata bahasa.
“Selama ini kami berlatih otodidak, tetapi setelah mengikuti materi ini menambah pengetahuan kami tentang berdakwah. Bukan hanya materi yang dimatangkan, namun teknik dalam berdakwah juga diperlukan,†ungkap Muliakir, salah seorang WBP yang mengikuti materi. (IR)
Â
Kontributor: Ruri Fatimansari