Persoalan Pelik Lapas Pontianak, Over Kapasitas hingga Krisis Air

Pontianak - Kementerian Hukum dan HAM meminta tambahan anggaran Rp548 miliar pada 2016 dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR membahas Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016, kemarin. Di tengah permintaan tambahan anggaran itu, persoalan pelik terjadi di Lapas Kelas II A Pontianak. Penghuni lapas melebihi kapasitas. Bangunan gedung sejatinya untuk 500 orang tapi diisi 840 napi. Persoalan lainnya, terjadi krisis air bersih. "Kami punya saluran PDAM tetapi tidak mencukupi kebutuhan para napi. Sudah diupayakan sumur tetapi jika musim kemarau, sumur kering kerontang sehingga air bersih di lapas sangat kekurangan sekali," papar Kalapas Sukaji kepada wartawan, Rabu (8/6/2016). Disinggung mengenai anggaran konsumsi para napi, Sukaji merangkan, anggaran yang tersedia sama dengan anggaran untuk lapas di Pulau Jawa. Padahal, harga kebutuhan pokok di Pontianak jauh lebih tinggi. "Kalau untuk makan, Lapas Pontianak disama-ratakan dengan di Pulau Ja

Persoalan Pelik Lapas Pontianak, Over Kapasitas hingga Krisis Air
Pontianak - Kementerian Hukum dan HAM meminta tambahan anggaran Rp548 miliar pada 2016 dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR membahas Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016, kemarin. Di tengah permintaan tambahan anggaran itu, persoalan pelik terjadi di Lapas Kelas II A Pontianak. Penghuni lapas melebihi kapasitas. Bangunan gedung sejatinya untuk 500 orang tapi diisi 840 napi. Persoalan lainnya, terjadi krisis air bersih. "Kami punya saluran PDAM tetapi tidak mencukupi kebutuhan para napi. Sudah diupayakan sumur tetapi jika musim kemarau, sumur kering kerontang sehingga air bersih di lapas sangat kekurangan sekali," papar Kalapas Sukaji kepada wartawan, Rabu (8/6/2016). Disinggung mengenai anggaran konsumsi para napi, Sukaji merangkan, anggaran yang tersedia sama dengan anggaran untuk lapas di Pulau Jawa. Padahal, harga kebutuhan pokok di Pontianak jauh lebih tinggi. "Kalau untuk makan, Lapas Pontianak disama-ratakan dengan di Pulau Jawa sementara di Pontianak harga kebutuhan bahan pokok tinggi. Satu napi makan tiga kali dihitung Rp15 ribu. Anggaran makan berasal dari DIPA," ungkapnya kepada Okezone. Dia mengaku, anggaran tersebut sebenarnya sangat minim dan membuat pihaknya dilematis dalam menyajikan makanan untuk para napi. Pasalnya, jika napi sakit karena makanan yang tidak ideal, pihaknya juga harus memikirkan biaya perobatan. "Rp15 ribu untuk tiga kali makan per hari itu minim. Dan kami harus memikirkan makanan yang sehat karena kalau napi sakit, kami juga yang susah," pungkasnya.(ris) Sumber : Okezone.com  

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0