Petugas Rutan Kabanjahe Temukan Sabu Dilempar dari Luar

Kabanjahe - Dua paket sabu diperkirakan seberat 5 gram dilemparkan orang tak dikenal (OTK) masuk ke dalam Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Kabanjahe, Sabtu (25/6) sekira pukul 22.00 WIB malam. Keterangan yang diperoleh SUMUTBERITA dari Kepala Rutan (Karutan) Kabanjahe Theo Adrianus Purba, Minggu (26/06/2016) mengatakan, penemuan sabu tersebut bermula saat warga binaan (tahanan) di dalam rutan selesai sholat terawih malam itu. Usai sholat, kata dia, tiba tiba terdengar suara lemparan di salah satu atap Rutan berdekatan dengan mesjid rutan. Merasa aneh dengan suara diatap itu yang disertai hujan dan angin, ia dan pegawainya memeriksa dan mendekati sumber suara. Akhirnya, pihaknya menemukan sebuah kantong plastik merah berisi batu kecil. Usai diperiksa dan diteliti, terdapat kantong plastik hitam yang dilakban hitam didalam kantong merah. Dalam bungkusan itu, terdapat bungkus rokok Sampoerna berisi dua paket sabu. “Hingga saat ini, kita menyimpulkan barang haram tersebut masih tak bertuan. Sebab setelah penemuan itu, kami dibantu pihak kepolisian menyelidiki dan memeriksa sekitar lingkungan Rutan, namun belum menemukan titik terang,” kata Purba yang baru menjabat sebulan di Rutan Kabanjahe. Dikatakan, setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian pada malam itu diwakili Kasat Narkoba Polres Karo AKP Binsar Pasaribu, narkoba jenis sabu tersebut diserahkan kepada pihak kepolisian, Minggu (26/6) sekira pukul 03.35 WIB dini hari. “Modus memasukkan sabu itu yakni dengan melemparkan ke dalam Rutan. Ini karena penjagaan di pintu utama semakin diperketat belakangan ini. Sejak saya tugas disini, penjagaan memang kita perketat, lampu sorot kita pasang untuk memudahkan pemantauan,” kata Theo. Ia mengharapkan agar warga binaan Rutan Kabanjahe semakin sadar dan menjauhi barang haram sehingga pasokan narkoba ke dalam Rutan akan terhenti. “Adanya seperti itu (pemasokan hingga modus lempar) kan akibat tingginya permintaan, sehingga pihak pemasok melakukan segala cara,” jelasnya. Lebih lanjut dikatakan, untuk mengurangi rasa ketergantungan warga binaan terhadap narkoba, pihaknya aktif melakukan sosialisasi dan pendekatan. Selain itu, berbagai kegiatan seperti keagaaman, senam dan lain sebagainya rutin dilaksanakan.(pardi simalango) Sumber : sumutberita.com