Prison’s Day Out Baurkan WBP dengan Masyarakat

Rangkasbitung, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Rangkasbitung terus berinovasi dalam melakukan pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Banyak cara yang dilakukan, salah satunya melalui program Prison's Day Out, Minggu (3/9). (baca: Prison's Day Out Ajak Masyarakat Jadi Sahabat Pemasyarakatan). Dikatakan Kepala Rutan Rangkasbitung, Sigit Budiyanto, ada tiga kegiatan dalam Prison's Day Out. Pertama, Prison Meets People dimana WBP menyatu dengan masyarakat. Kedua, Prison Goes to Campus, Ini akan dilaksanakan pekan depan di kampus La Tansa Mashiro Rangkasbitung. Ketiga, Prison Goes to School yang akan dilaksanakan pekan berikutnya. “WBP yang ada di Rutan Rangkasbitung diberikan pembekalan dan ilmu pengetahuan, baik ilmu keagamaan ataupun life skill

Prison’s Day Out Baurkan WBP dengan Masyarakat
Rangkasbitung, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Rangkasbitung terus berinovasi dalam melakukan pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Banyak cara yang dilakukan, salah satunya melalui program Prison's Day Out, Minggu (3/9). (baca: Prison's Day Out Ajak Masyarakat Jadi Sahabat Pemasyarakatan). Dikatakan Kepala Rutan Rangkasbitung, Sigit Budiyanto, ada tiga kegiatan dalam Prison's Day Out. Pertama, Prison Meets People dimana WBP menyatu dengan masyarakat. Kedua, Prison Goes to Campus, Ini akan dilaksanakan pekan depan di kampus La Tansa Mashiro Rangkasbitung. Ketiga, Prison Goes to School yang akan dilaksanakan pekan berikutnya. “WBP yang ada di Rutan Rangkasbitung diberikan pembekalan dan ilmu pengetahuan, baik ilmu keagamaan ataupun life skill. Bahkan keahlian keterampilan juga diajarkan di dalam rutan,” terangnya. Pihaknya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa WBP di Rutan Rangkasbitung telah dibina dan dididik serangkaian keterampilan hingga memiliki kecakapan dan keahlian sehingga ketika bebas sudah siap kembali berinteraksi dengan lingkungan masyarakat. “Kami berharap dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat secara umum agar tidak lagi memandang negatif narapidana,” harap Sigit. Lebih lanjut, pria asal Sragen mengatakan santri Al-Maghfiroh, sebutan WBP di rutan, diberikan pendidikan  keterampilan semisal keterampilan menjahit, sablon, ukiran, keterampilan piring lidi, dll. Bahkan, khusus dibidang keagamaan, pihaknya menerapkan kurikulum pondok pesantren.     Kontributor: Pratamadzyogas

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0