Produk Karya Warga Binaan Sultra Siap Bersaing di Pasar Nasional

Kendari, INFO_PAS - Produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hasil karya Warga Binaan di lingkungan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Tenggara (Sultra) kini siap bersaing di pasar nasional. Beragam karya kreatif dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rutan (Rumah Tahanan Negara (Rutan), Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), hingga Balai Pemasyarakatan (Bapas) menjadi bukti komitmen Pemasyarakatan dalam membina kemandirian serta membuka peluang ekonomi bagi Warga Binaan. Langkah ini sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Asta Cita Presiden Prabowo.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sultra, Sulardi, menyampaikan bahwa berbagai produk unggulan dari satuan kerja Pemasyarakatan di Sultra telah menunjukkan kualitas yang layak jual dan diminati masyarakat luas.
“Kami terus mendorong pembinaan kemandirian di setiap Lapas, Rutan, dan LPKA agar menghasilkan produk bernilai ekonomi. Hasil karya Warga Binaan tidak hanya sekadar produk pelatihan, tetapi sudah mampu bersaing di pasar nasional,” ujar Sulardi di Kendari, Senin (20/10).
Produk UMKM hasil pembinaan Warga Binaan Sultra meliputi berbagai sektor, seperti kerajinan tangan, pertukangan, meubel, konveksi, kuliner, dan pertanian. Beberapa di antaranya adalah paving block dan produk bakery dari Lapas Kendari, tas rajut dan eco print dari Lapas Perempuan Kendari, miniatur jati dari Rutan Raha, serta produk Butonik dari Bapas Baubau. Selain itu, masih banyak produk unggulan lain seperti keripik, keset, serta kerajinan dari bambu yang dihasilkan Lapas dan Rutan lainnya.
Selain pembinaan di dalam Lapas dan Rutan, Bapas juga berperan penting dalam mendukung reintegrasi sosial melalui pelatihan kewirausahaan dan fasilitasi akses pemasaran bagi Klien Pemasyarakatan yang telah kembali ke masyarakat. Langkah ini menunjukkan bahwa pembinaan tidak berhenti di balik jeruji, tetapi berlanjut hingga terwujud kemandirian ekonomi.
Sulardi menegaskan bahwa seluruh produk telah melalui proses pembinaan mutu, mulai dari desain, kemasan, hingga strategi pemasaran. Kanwil Ditjenpas Sultra juga menjajaki kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM, Dekranasda, Balai Latihan Kerja, serta pelaku e-commerce untuk memperluas jaringan pasar.
“Kami ingin memastikan setiap hasil karya Warga Binaan memiliki nilai jual dan keberlanjutan. Dengan dukungan berbagai pihak, kami yakin produk UMKM Pemasyarakatan Sultra dapat menembus pasar nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Pelayanan, Wiwid Feriyanto, menambahkan bahwa pengembangan produk UMKM ini merupakan bagian dari Program Kemandirian Pemasyarakatan, yang dirancang agar Warga Binaan memiliki keterampilan produktif sebagai bekal hidup setelah bebas.
“Produk-produk ini adalah bukti nyata bahwa pembinaan di Pemasyarakatan berjalan efektif. Kami ingin masyarakat melihat Warga Binaan sebagai individu yang mampu berubah, kreatif, dan produktif,” ungkap Wiwid.
Dengan semangat “Pemasyarakatan Produktif, Indonesia Maju”, Kanwil Ditjenpas Sultra terus berkomitmen menghadirkan pembinaan yang berdaya guna dan berdampak luas. Melalui tangan-tangan terampil para Warga Binaan, karya Pemasyarakatan Sultra kini tak hanya menjadi simbol perubahan, tetapi juga peluang nyata menuju kemandirian ekonomi nasional. (afn)
Kontributor: Humas Kanwil Ditjenpas Sultra
What's Your Reaction?






