Rutan Balikpapan Galakkan Budidaya Ikan Lele Bioflok

Balikpapan, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Balikpapan tengah menjalankan program budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok. Program budidaya ikan lele dengan diameter empat meter dan tinggi 80 cm itu merupakan bagian dari pembinaan Warga Binaan.
Dikatakan Kepala Rutan Balikpapan, Agus Salim, program ini merupakan kolaborasi dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Balikpapan yang bertindak sebagai instruktur. “Kami memanfaatkan teknologi bioflok untuk peternakan ikan lele yang juga merupakan bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan. Alhamdulillah, ini adalah langkah percepatan dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam mendukung ketahanan pangan,” terangnya saat meninjau kegiatan tersebut, Senin (30/12)
Menurut Agus, budidaya lele memiliki potensi besar karena masa panennya relatif singkat, yakni sekitar tiga bulan. Warga Binaan yang mengikuti program ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan diharapkan memanfaatkan pelatihan ini untuk bekal setelah berintegrasi ke masyarakat.
“Pelatihan ini melibatkan banyak ilmu, mulai dari pengelolaan pH air, kadar air, hingga pemberian pakan yang sesuai dengan usia ikan. Jika dilakukan sesuai SOP, hasil panen bisa optimal,” tambah Agus.
Saat ini, Rutan Balikpapan menanamkan 2.500 bibit lele sebagai tahap awal pembelajaran. Hasil panen nantinya akan dipasarkan bekerja sama dengan pihak ketiga, terutama penyedia bahan makanan untuk Warga Binaan.
“Ada instruksi dari menteri bahwa minimal lima persen dari total belanja harian bahan makanan, penyedia wajib membeli dari hasil panen Warga Binaan setiap harinya,” jelas Agus.
Program ini juga memberikan keuntungan langsung bagi Warga Binaan dalam bentuk tabungan. “Harapan kami, meskipun mereka menjalani pidana, mereka tetap bisa memberikan nafkah untuk keluarga di rumah,” harap Agus.
Instruktur dari Lapas Balikpapan, Moko, menambahkan bahwa pemberian pakan dilakukan dengan metode yang terukur. “Kami menggunakan empat persen dari total berat ikan. Misalnya, jika berat rata-rata ikan sembilan gram, dengan total 2.500 bibit, maka pakan yang dibutuhkan sekitar 720 gram per hari, dibagi untuk pagi, siang, dan sore,” jelasnya.
Hendra, salah satu Warga Binaan yang mengikuti program, bersyukur atas pelatihan budidaya ikan lele ini. “Kami mendapatkan banyak ilmu. Ke depannya, hasil budidaya ini bisa membantu kami memberi nafkah kepada keluarga,” katanya.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan Warga Binaan tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan. Dengan kolaborasi yang solid antara Rutan Balikpapan, Lapas Balikpapan, dan Warga Binaan, program ini menjadi bukti bahwa pembinaan di balik jeruji dapat berdampak positif bagi masyarakat. (IR)
Kontributor: Rutan Balikpapan
What's Your Reaction?






