Rutan Masohi Bangun Karakter Warga Binaan lewat Pembinaan Rohani Rutin
Masohi, INFO_PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Masohi terus perkuat pembinaan kepribadian Warga Binaan melalui kegiatan kerohanian rutin bagi penganut agama Islam dan Kristen. Kegiatan yang digelar di Masjid Darussalam dan Gereja Immanuel Rutan Masohi pada Senin (20/10) ini berlangsung atas kerja sama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Maluku Tengah.
Kepala Rutan Masohi, Idris Kilkoda, menjelaskan bahwa pembinaan kerohanian merupakan bagian penting dari program pembinaan kepribadian yang dijalankan secara berkesinambungan. Menurutnya, pendekatan spiritual terbukti efektif dalam membentuk karakter dan sikap mental yang lebih baik bagi Warga Binaan.
“Kami percaya pembinaan kerohanian mampu menumbuhkan kesadaran diri dan memperkuat nilai-nilai moral Warga Binaan. Kegiatan ini juga menjadi ruang untuk mempererat hubungan antarumat beragama di dalam Rutan,” ujar Idris.
Kegiatan tersebut tidak hanya menekankan aspek ibadah, tetapi juga menanamkan nilai toleransi, cinta kasih, dan hidup berdampingan secara damai di tengah keberagaman. Para penyuluh agama dari Kemenag Maluku Tengah turut hadir memberikan tausiah dan renungan rohani yang inspiratif.
Pembina Kepribadian Rutan Masohi, Prisilya Saiya, menambahkan bahwa pembinaan keagamaan menjadi sarana bagi Warga Binaan untuk merefleksikan diri dan memperbaiki kualitas hidup. “Kami ingin memastikan Warga Binaan tetap memiliki akses terhadap pembinaan spiritual yang seimbang. Ini merupakan hak mereka sekaligus bagian dari proses pemulihan jati diri,” jelas Prisilya.
Salah satu Warga Binaan beragama Kristen, Daniel (nama samaran), mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan mengikuti pembinaan rohani. “Saya merasa sangat terbantu dengan adanya ibadah dan renungan seperti ini. Kegiatan ini memberi harapan dan semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.
Senada, Fari (nama samaran), Warga Binaan beragama Muslim, mengaku mendapatkan ketenangan batin dari kegiatan tersebut. “Saya bisa lebih fokus untuk introspeksi diri dan memperdalam ilmu agama. Saya juga belajar untuk lebih menghargai perbedaan,” katanya.
Melalui program pembinaan rohani ini, Rutan Masohi menegaskan bahwa pembinaan Warga Binaan tidak hanya dilakukan melalui pendekatan hukum dan disiplin, tetapi juga melalui sentuhan kemanusiaan dan spiritualitas yang membentuk karakter menuju perubahan positif. (afn)
Kontributor: Humas Kanwil Ditjenpas Maluku
What's Your Reaction?


