Rutan Mejene Tingkatkan Spiritual Warga Binaan melalui Penyuluhan Keagamaan bersama Kemenag Kab. Majene
Majene, INFO_PAS — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Majene gelar pembinaan keagamaan bagi Warga Binaan sebagai upaya meningkatkan kualitas spiritual dan moral selama menjalani masa pembinaan. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Raudhatul Ihsan dan diikuti oleh seluruh Warga Binaan, Selasa (11/11).
Kepala Rutan Majene, Christy J. Thenu menyampaikan pembinaan keagamaan merupakan salah satu pilar penting dalam Sistem Pemasyarakatan. “Kami tidak hanya berfokus pada pembinaan keterampilan dan kedisiplinan, tetapi juga pembentukan mental dan spiritual Warga Binaan agar mereka memiliki kekuatan iman dan moral yang kokoh saat kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai agenda keagamaan, seperti ceramah rohani, doa bersama, pembacaan kitab suci, dan kajian nilai-nilai moral. Selain itu, Rutan Majene juga bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Majene dalam memberikan bimbingan dan konseling keagamaan kepada Warga Binaan.
Penyuluh Agama dari Kementerian Agama Kab. Majene, Arifuddin Roar, menyampaikan penyuluhan keagamaan di Rutan merupakan bagian penting dari upaya pembinaan mental dan spiritual Warga Binaan, serta implementasi dari Perjanjian Kerja Sama yang telah dilaksanakan oleh kedua pihak. “Pembinaan keagamaan bukan sekadar rutinitas ibadah, tetapi sarana untuk membangkitkan kesadaran batin, memperbaiki moral, dan menumbuhkan semangat untuk berubah. Setiap manusia memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri, dan agama menjadi jembatan utama untuk menemukan kembali makna hidup yang lebih baik,” tuturnya.
Salah satu Warga Binaan, Abdullah, mengungkapkan rasa syukurnya mengikuti kegiatan ini. “Kami merasa lebih tenang dan termotivasi untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Kegiatan ini membantu kami mendekatkan diri kepada tuhan dan memperbaiki diri dari kesalahan masa lalu,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut menjadi komitmen Rutan Majene dalam menjalankan fungsi Pemasyarakatan. Tidak hanya sebagai tempat menjalani hukuman, tetapi juga tempat pembinaan menuju perubahan positif bagi Warga Binaan. Melalui pembinaan keagamaan ini, diharapkan Warga Binaan menumbuhkan kesadaran spiritual, rasa tanggung jawab, dan semangat untuk memperbaiki diri sehingga setelah bebas nanti mampu kembali berperan aktif di masyarakat dengan perilaku yang lebih baik dan berakhlak mulia. (IR)
Kontributor: Rutan Majene
What's Your Reaction?


