Pemalang, INFO_PAS - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Pemalang mulai membudiyakan ikan nila dengan sistem bioflok sebagai salah satu kegiatan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kepala Rutan Pemalang, Hisam Wibowo, mengatakan pemberdayaan terhadap WBP terus dilakukan sebagai bentuk reintegrasi dan rehabilitasi sosial agar setelah bebas nanti mereka bisa menjadi orang yang berguna dan bermanfaat di masyarakat.
"Kami akan ajarkan cara memelihara ikan nila yang baik dan benar meskipun di lahan yang terbatas. Saya yakin kegiatan positif ini akan membantu membekali keterampilan WBP setelah bebas nantinya," jelas Hisam, Senin (18/3).
[caption id="attachment_75483" align="aligncenter" width="225"] budidaya ikan nila[/caption]
Salah satu WBP Rutan Pemalang, Wisnu Aji, mengaku dirinya sangat termotivasi untuk mengikuti kegiatan ini. "Kegiatan ini mengajarkan kami yang sebelumnya tidak tahu cara membuat barang-barang kerajinan, budidaya ikan nila, dll akhirnya jadi tahu. Ini juga bisa menjadi bekal kami ketika kami keluar dari sini, maka kami sudah punya ilmu untuk bisa hidup mandiri," tutupnya.
Sistem bioflok sendiri merupakan metode budidaya sisa-sisa pakan atau kotoran ikan yang diolah oleh bakteri tersebut lalu jadi makanan lagi, namun tetap diberi pakan. Keuntungan sistem ini dibanding metode konvensional adalah penggunaan air yang sedikit karena kepadatan ikan di kolam tersebut memiliki aturan tersendiri dengan memanfaatkan lahan yang terbatas. Sistem ikan nila yang ditebar di kolam yang hanya berukuran 2×3 meter setinggi 80 cm kemudian dilapisi terpal tebal sehingga berbentuk kolam dan saat ini sudah dilakukan penyebaran sebanyak 2.000 benih ikan nila.
Â
Kontributor: Hasan Habibie