SAE Pondok Asimilasi Lapas Rangkasbitung Dapat Dukungan Pimpinan Ponpes Latansa

SAE Pondok Asimilasi Lapas Rangkasbitung Dapat Dukungan Pimpinan Ponpes Latansa

Rangkasbitung, INFO_PAS – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas III Rangkasbitung, Budi Ruswanto, langsung tancap gas usai serah terima jabatan dengan melakukan kunjungan ke sejumlah mitra kerja, Jumat (17/1). Salah satunya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Latansa 2 Rangkasbitung.

Dalam kunjungannya, Budi diterima unsur pimpinan Ponpes Latansa 1, KH. Adrian Mafatihullah Kariem, dan pimpinan Ponpes Latansa 2 Rangkasbitung, KH. Ahmad Faisal Hadziq. Pada kesempatan itu, Budi menyampaikan sejumlah gambaran keadaan dan perubahan nomenklatur Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung menjadi Lapas Kelas III Rangkasbitung.

“Kedatangan kami ke sini adalah silaturahmi dan memohon dukungan kepada para kyai agar kami yang baru di sini bisa bersinergi dan memberikan yang terbaik bagi Rangkasbitung. Saat ini Rutan Rangkasbitung sudah berubah nomenklatur menjadi Lapas Rangkasbitung. Ke depannya core business kami adalah pembinaan. Terlebih, kami memiliki Pondok Asimilasi seluas 2.4 hektar yang tidak jauh dari sini. Semoga nanti pembinaan bisa lebih efektif di sana sekaligus berintegrasi dengan masyarakat,” harap eks Kepala Sub Bagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ini.

Budi lantas menuturkan keberadaan Pondok Asimilasi merupakan salah satu media karena Lapas Rangkasbitung sudah ditetapkan sebagai salah satu Lapas Produktif yang berkategori lapas minimum security. Oleh karenanya, pihaknya mohon dukungan seluruh pihak dalam mewujudkan program Revitalisasi Pemasyarakatan tersebut.

“Guna mewujudkan ketahanan pangan, saat ini di Pondok Asimilasi sedang digalakkan pembinaan budidaya pertanian dan perkebunan. Kami juga harapkan di sana adanya rumah singgah bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kami cetuskan program Sarana Asimilasi Edukasi (SAE), antara pembinaan keperibadian (keagamaan dan intelektual) serta pembinaan kemandirian bisa berjalan beriringan sehingga jika dibangun tempat ibadah bagi mereka, maka WBP akan benar-benar berintegrasi dengan masyarakat dan menjadi lebih produktif,” ucapnya.

Menanggapi kunjungan Kalapas Rangkasbitung, pimpinan Ponpes Latansa 1 Cipanas, KH. Adrian Mafatihullah Kariem, menyampaikan pihaknya sangat apresiasi keberadaan dan program yang telah dijalan oleh Rutan Rangkasbitung, utamanya proses asimilasi dan integrasi dengan masyarakat.

“Kami sangat apresiasi program tersebut dandukung langkah Kalapas Rangkasbitung selanjutnya. Kami akan ajak stakeholder lain, seperti MUI Lebak, anggota dewan, dan lainnya. Apa pun yang sifatnya untuk pembinaan dan kebaikan akan kami dukung, termasuk pembangunan SAE di Pondok Asimilasi tersebut. Inshaallah, kalau niatnya ibadah, langkah mudah akan menyertai Kalapas dan jajaran,” urai KH. Adrian, sapaan akrabnya.

Senada dengan KH. Adrian, pimpinan Ponpes Latansa 2, KH. Ahmad Faisal Hadziq, juga menyampaikan dukungan yang sama terhadap program lanjutan pembinaan bagi WBP Lapas Rangkasbitung, utamanya terhadap Pondok Asimilasi. “Kami sudah merasakan manfaat dari Pondok Asimilasi tersebut. Kami pernah membeli hasil produk cabai yang kualitasnya tidak kalah dengan petani lain. Ke depannya kami juga siap mendukunga langkah apa pun dari Lapas Rangkasbitung. Niat kita ibadah. Inshaallah, untuk pembangunan sarana ibadah akan kami bantu dan dukung sepenuhnya agar di sana, selain pembinaan keterampilan, juga ada pembinaan keagamaan,” pungkasnya.

 

 

Kontributor: Pratamadzyogas

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0