Sentuhan Tangan Terampil Warga Binaan Rutan Ambon Hadirkan Meja Komputer dan Sofa Fungsional

Sentuhan Tangan Terampil Warga Binaan Rutan Ambon Hadirkan Meja Komputer dan Sofa Fungsional

Ambon, INFO_PAS – Semangat pembinaan kemandirian di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon kembali membuahkan hasil nyata. Kali ini, Warga Binaan menunjukkan keterampilan mereka dalam bidang pertukangan dan mebel melalui pembuatan meja komputer dan kursi sofa yang fungsional dan bernilai estetika tinggi, Senin (8/9).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian digelar Rutan Ambon. Tujuannya adalah membekali Warga Binaan dengan keterampilan praktis yang dapat menjadi bekal hidup setelah mereka kembali ke masyarakat.

Kepala Rutan Ambon, Ferdika Canra, menyampaikan apresiasinya atas hasil karya para Warga Binaan. Menurutnya, produk furnitur ini bukan hanya menunjukkan peningkatan keterampilan, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari proses rehabilitasi dan pembinaan positif yang berlangsung di dalam rutan.

“Karya ini adalah bukti Warga Binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga aktif mengasah keterampilan yang berguna. Meja komputer dan sofa yang mereka hasilkan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk komersial,” puji Ferdika.

Pembuatan furnitur ini melibatkan Warga Binaan yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan dasar pertukangan dan mebel. Dengan bimbingan dari petugas pembina dan pendamping teknis, para Warga Binaan diajarkan mulai dari proses desain, pemilihan bahan, pengukuran, hingga perakitan akhir.

Meja komputer yang dibuat dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan ergonomis, sedangkan kursi sofa dibuat dengan sentuhan estetika dan kenyamanan tinggi. Keduanya dihasilkan dari bahan yang tersedia di bengkel kerja Rutan dengan memanfaatkan kayu dan bahan pelapis yang ramah lingkungan.

Lebih dari sekadar hasil karya, kegiatan ini juga menjadi media pembentukan karakter, kedisiplinan, dan semangat kerja sama di antara para Warga Binaan. Produk-produk yang dihasilkan juga berpotensi untuk dipasarkan sebagai bagian dari program pemasaran hasil karya warga binaan.

Ferdika menambahkan pihaknya akan terus mendukung dan mengembangkan program pembinaan berbasis keterampilan seperti ini. Harapannya, keterampilan tersebut menjadi modal utama bagi Warga Binaan dalam menjalani kehidupan mandiri yang lebih baik setelah masa pidana berakhir.

“Kami percaya di balik keterbatasan fisik, ada potensi besar yang bisa dikembangkan. Kami akan terus menjadi wadah produktif dan inspiratif bagi para Warga Binaan untuk berkarya dan tumbuh,” tambah Ferdika.

Salah satu Warga Binaan inisial C.n menyampaikan rasa bangganya bisa terlibat dalam kegiatan ini. “Awalnya saya tidak punya keterampilan apa-apa. Setelah ikut pelatihan dan mulai membuat furnitur, saya merasa lebih percaya diri. Sekarang saya punya harapan untuk membuka usaha kecil setelah bebas nanti,” ungkapnya.

Warga Binaan lainnya, H.f, juga mengatakan kegiatan ini membantunya melihat masa depan dengan cara yang lebih positif. “Bekerja dengan tangan sendiri, menciptakan sesuatu yang bermanfaat, itu membuat kami merasa lebih dihargai. Di sini saya belajar tentang kerja sama, ketekunan, dan harapan,” katanya.

Dengan adanya karya-karya, seperti meja komputer dan sofa buatan Warga Binaan, Rutan Ambon membuktikan proses Pemasyarakatan tidak hanya tentang pembinaan mental, tetapi juga tentang membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik melalui karya nyata. (IR)

 

 

Kontributor: Rutan Ambon

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0