Sesditjen PAS Tegaskan Pentingnya Perubahan Positif Jajaran PAS

Makassar, INFO_PAS - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Selatan, Imam Suyuti, menyambut kedatangan Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Sesditjen PAS), Liberti Sitinjak, Rabu (6/6). Liberti bermaksud bertatap muka dengan para Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dan jajaran Pemasyarakatan wilayah Sulawesi Selatan sebagai penguatan terhadap tugas dan fungsi Pemasyarakatan. “Kami bangga dengan kedatangan beliau. Ini menadakan kami menjadi bagian yang diprioritaskan untuk dilakukan penguatan terhadap tugas dan fungsi Pemasyarkatan yang ada di wilayah,” ungkap Imam. Ia berharap kehadiran Sesditjen PAS mampu membawa perubahan yang signifikan, khususnya jajaran Pemasyarakatan wilayah Sulawesi Selatan. Tak lupa, ia menitipkan pengusulan peningkatan status enam rumah tahanan negara (rutan) yang ada di Sulawesi Selatan untuk menjadi lembaga pemasyarakatan (lapas) karena kondisinya sudah

Sesditjen PAS Tegaskan Pentingnya Perubahan Positif Jajaran PAS
Makassar, INFO_PAS - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Selatan, Imam Suyuti, menyambut kedatangan Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Sesditjen PAS), Liberti Sitinjak, Rabu (6/6). Liberti bermaksud bertatap muka dengan para Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dan jajaran Pemasyarakatan wilayah Sulawesi Selatan sebagai penguatan terhadap tugas dan fungsi Pemasyarakatan. “Kami bangga dengan kedatangan beliau. Ini menadakan kami menjadi bagian yang diprioritaskan untuk dilakukan penguatan terhadap tugas dan fungsi Pemasyarkatan yang ada di wilayah,” ungkap Imam. Ia berharap kehadiran Sesditjen PAS mampu membawa perubahan yang signifikan, khususnya jajaran Pemasyarakatan wilayah Sulawesi Selatan. Tak lupa, ia menitipkan pengusulan peningkatan status enam rumah tahanan negara (rutan) yang ada di Sulawesi Selatan untuk menjadi lembaga pemasyarakatan (lapas) karena kondisinya sudah memenuhi standar untuk ditingkatkan statusnya yang sampai dengan saat ini belum terealisasi. Pada kesempatan itu, Sesditjen PAS mengajak seluruh jajaran Pemasyarakatan untuk dapat bersyukur terhadap apa yang telah didapatkan saat ini, baik nikmat kesehatan, karir, dll. “Kita perlu melakukan perubahan-perubahan positif di jajaran Pemasyarakatan. Organisasi besar ini jika tidak dikelola dengan profesional, maka tidak akan bisa berkembang,” tegas Liberti. Ia meminta jajaran Pemasyarakatan harus mampu bekerja dan bertindak secara profesional. “Kalian harus bisa jadi role model bagi para petugas lainnya. Harus berani menyatakan kebenaran. Jangan lagi ada yang ditutup-tutupi. Sekarang eranya keterbukaan,” pinta Liberti. [caption id="attachment_61705" align="aligncenter" width="300"] Sesditjen PAS saat meninjau klinik Lapas Makassar[/caption] Sesditjen PAS mengingatkan bahwa unit pusat telah menyusun instrument dimana nantinya lapas akan terdiri dari empat kategori yang dipimpin oleh orang-orang yang memiliki kapabilitas dan kompetensi. “Bekerjalah sesuai dengan aturan yang ada. Pekerjaan akan nikmat bila sesuai dengan koridor,” pesannya. Selanjutnya, Liberti berkesempatan mengunjungi Lapas Makassar untuk melihat kondisi sarana dan prasarana yang ada serta kegiatan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan kegiatan kerja petugas. Dipilihnya Lapas Makassar karena letaknya berdekatan dengan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan serta merupakan representasi dari lapas-lapas yang ada di wilayah Sulawesi Selatan. Di Lapas Makassar, Sesditjen PAS berkeliling tembok belakang blok hunian WBP untuk melihat kondisi tembok pembatas, apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau masih perlu pembenahan lagi. Selanjutnya, ia mengunjungi Klinik Baharuddin Suryobroto Lapas Makassar untuk melihat fasilitas klinik dan obat-obatan yang tersedia serta berbincang dengan dokter Lapas Makassar mengenai kendala-kendala yang dihadapi. Kepala Lapas Makassar, Budi Sarwono, menjelaskan saat ini kondisi Klinik Baharuddin Suryobroto memiliki satu dokter umum, satu dokter gigi, beberapa perawat, apoteker, dan asisten apoteker. Di klinik ini terdapat pula ruang dokter sebagai ruang perawatan, ruang rawat inap, ruang dokter gigi dan farmasi, serta ruang isolasi untuk penyakit-penyakit menular. “Kami masih terkendala peralatan yang masih kurang serta obat-obatan yang terbatas,” ungkas Budi.     Kontributor: Humas Sulsel

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0