Supervisi TB-HIV Tingkatkan Layanan Kesehatan WBP
Malang, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas IIA Malang ditunjuk sebagai tempat dilaksanakannya supervisi sekaligus bimbingan teknis pencatatan dan pelaporan bagi petugas monitoring dan evaluasi (monev) program TB-HIV dukungan GF-NFM di Lapas/Rutan dan Bapas Wilayah Jawa Timur, Kamis (28/7).  Kegiatan yang diprakarsai oleh Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi itu menghadirkan tiga bnrasumber dan sembilan petugas monev dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan.
“Kami sangat bangga ditunjuk sebagai tuan rumah. Mudah-mudahan kegiatan ini membawa semangat sehingga kami bisa menjadi lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan, terutama kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),†imbuh Kepala Lapas Wanita Malang, Ngatirah.
Kepala Sub Direktorat Perawatan Lanjutan dan Gangguan Mental, Santoso, menyebut penyakit HIV-AIDS dan TB masih menjadi 10 penyebab kematian tertinggi di lapas sehinga kegiatan ini diharapkan dapat mengoptimalka
Malang, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas IIA Malang ditunjuk sebagai tempat dilaksanakannya supervisi sekaligus bimbingan teknis pencatatan dan pelaporan bagi petugas monitoring dan evaluasi (monev) program TB-HIV dukungan GF-NFM di Lapas/Rutan dan Bapas Wilayah Jawa Timur, Kamis (28/7).  Kegiatan yang diprakarsai oleh Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi itu menghadirkan tiga bnrasumber dan sembilan petugas monev dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan.
“Kami sangat bangga ditunjuk sebagai tuan rumah. Mudah-mudahan kegiatan ini membawa semangat sehingga kami bisa menjadi lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan, terutama kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),†imbuh Kepala Lapas Wanita Malang, Ngatirah.
Kepala Sub Direktorat Perawatan Lanjutan dan Gangguan Mental, Santoso, menyebut penyakit HIV-AIDS dan TB masih menjadi 10 penyebab kematian tertinggi di lapas sehinga kegiatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan program pengendalian HIV-AIDS dan penanggulangan TB bagi WBP.
“Harapan kami kedepannya dapat terwujud getting to zero infeksi baru HIV-AIDS di dalam lapas/ rutan, zero kematian akibat HIV-AIDS, dan zero diskriminasi terhadap ODHA,†harapnya.
Narasumber lainnya, Hetty Widiastuti, menjelaskan  monev progam TB-HIV saat ini fokus di lima wilayah di Indonesia antara lain Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. “Sebaik-baik adanya kegiatan, bila tanpa disertai pelaporan yang benar maka menjadi tidak berguna,†imbau Hetty.
Salah seorang petugas monev, Ansorudin, berharap bisa menjalankan tugas dengan sebaik mungkin sesampainya di UPT nanti. “Kami mengupayakan kedepannya cakupan program TB-HIV tidak hanya kepada WBP, namun dikembangkan juga kepada petugas,†harap Ansorudin.
Â
Â
Kontributor: Lapas Wanita Malang