Terima Studi Tiru Rudenim Jakarta, Lapas Cipinang Perkuat Kelembagaan lewat Kolaborasi dan Keterbukaan

Jakarta, INFO_PAS – Sinergi antarunit teknis menjadi fondasi penting dalam mewujudkan tata kelola Pemasyarakatan dan Keimigrasian yang adaptif, inklusif, dan berbasis hak asasi manusia. Hal tersebut terlihat kala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang sambut kunjungan studi tiru dari Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta, Selasa (17/6).
Kepala Rudenim Jakarta, Slamet Wahyuni, hadir bersama jajaran pejabat struktural dan puluhan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) untuk menggali best practices dalam Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) Keamanan dan Ketertiban bagi CASN penjaga tahanan/deteni di lingkungan Rudenim. Mereka juga meninjau sistem layanan publik dan tata kelola kelembagaan yang selama ini telah diterapkan secara inovatif di Lapas Cipinang.
Kepala Bidang Administrasi Keamanan dan Ketertiban, Yulius Jum Hertantono, menegaskan Lapas Cipinang menempatkan kolaborasi dan keterbukaan sebagai kunci penguatan kelembagaan. “Transformasi Pemasyarakatan dan keimigrasian tidak bisa berjalan secara parsial. Pertukaran pengalaman dan pembelajaran antarunit teknis menjadi bagian dari strategi kami dalam memperkuat program integrasi, pendekatan berbasis risiko, dan pengamanan yang tidak hanya ketat, tetapi juga menjunjung prinsip keadilan dan kemanusiaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Rudenim Jakarta, Slamet Wahyuni, menyampaikan apresiasi atas keterbukaan Lapas Cipinang dalam berbagi praktik baik kepada jajarannya. “Kami sangat menghargai kesempatan ini. Apa yang kami pelajari di Lapas Cipinang bukan sekadar sistem dan prosedur, tetapi juga semangat pelayanan publik yang terukur, adaptif, dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan. Harapan kami, kunjungan ini memperkuat kapasitas kelembagaan kami dalam membangun layanan detensi yang lebih profesional, etis, dan berbasis hak asasi manusia,” harapnya.
Di tempat terpisah, Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, menyampaikan harapannya agar kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi praktik baik, tetapi juga mempererat kerja sama lintas fungsi antarsatuan kerja. “Kami berharap studi tiru ini menjadi ruang tumbuh bersama, tempat kita saling belajar untuk memperkuat tata kelola Pemasyarakatan dan Keimigrasian yang responsif terhadap dinamika global dan kebutuhan publik. Kami selalu terbuka untuk kolaborasi karena percaya perubahan dimulai dari kemauan untuk berbagi,” harapnya.
Selama kunjungan, rombongan Rudenim Jakarta memperoleh pemaparan komprehensif mengenai strategi pembinaan berbasis pendekatan humanis, implementasi PKTBT Keamanan dan Ketertiban, digitalisasi layanan publik, hingga integrasi sistem pengawasan berbasis data sebagai instrumen peningkatan efisiensi dan transparansi kinerja. Dengan semangat kolaboratif dan pembelajaran berkelanjutan, Lapas Cipinang kembali menegaskan perannya sebagai pusat rujukan praktik baik bagi satuan kerja lain di lingkungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakata demi mendorong reformasi layanan Pemasyarakatan yang profesional, inklusif, dan tanggap terhadap dinamika zaman. (IR)
Kontributor: Lapas Cipinang
What's Your Reaction?






