Tim Kanwil Banten Tempuh 3,5 Jam Capai Lokasi Hibah Tanah Pembangunan Lapas

Pandeglang, INFO_PAS - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Kemenkumham, Ajub Suratman, beserta jajaran melakukan ekspedisi lokasi tanah yang akan dihibahkan untuk pembangunan lembaga pemasyarakatan (lapas) oleh Robinson Sitepu di Desa Sindangkerta, Kelurahan Manglid, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandegelang, Rabu (18/5). Perjalanan tersebut juga diikuti oleh Kepala Bagian Perencanaan Anggaran Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kemenkumham, Ida Asep. Kakanwil menyampaikan beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan survey, namun tidak sampai lokasi karena hari sudah gelap. “Jarak tempuh menuju lokasi masih sekitar empat km dengan menggunakan sepeda motor dari posisi terakhir. Oleh karena itu, hari ini kami lakukan ekspedisi bersama tim dan sang pemilik tanah,” ujar Ajub. Perjalanan ke lokasi memang membutuhkan waktu yang lama, yakni sekitar 3,5 jam. Apalagi jalan desa sepanjang 12 km sangat rusak dan berlumpur. Usai beristirahat sej

Tim Kanwil Banten Tempuh 3,5 Jam Capai Lokasi Hibah Tanah Pembangunan Lapas
Pandeglang, INFO_PAS - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Kemenkumham, Ajub Suratman, beserta jajaran melakukan ekspedisi lokasi tanah yang akan dihibahkan untuk pembangunan lembaga pemasyarakatan (lapas) oleh Robinson Sitepu di Desa Sindangkerta, Kelurahan Manglid, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandegelang, Rabu (18/5). Perjalanan tersebut juga diikuti oleh Kepala Bagian Perencanaan Anggaran Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kemenkumham, Ida Asep. Kakanwil menyampaikan beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan survey, namun tidak sampai lokasi karena hari sudah gelap. “Jarak tempuh menuju lokasi masih sekitar empat km dengan menggunakan sepeda motor dari posisi terakhir. Oleh karena itu, hari ini kami lakukan ekspedisi bersama tim dan sang pemilik tanah,” ujar Ajub. Perjalanan ke lokasi memang membutuhkan waktu yang lama, yakni sekitar 3,5 jam. Apalagi jalan desa sepanjang 12 km sangat rusak dan berlumpur. Usai beristirahat sejenak di kediaman Kepala Desa Sindangkerta, tim melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil. Karena kondisi jembatan yang sangat sempit, jalan rusak, dan berlumpur, tim akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki karena melanjutkan perjalanan dengan mobil sudah tidak memungkinkan. Setelah menempuh perjalanan dengan jalan kaki sekitar 30 menit, tim tiba di sebuah tugu buatan TNI yang berada diatas bukit, namun masih ada 30 menit lagi untuk sampai di lokasi dengan medan yang lebih sulit. Akhirnya tim memutuskan untuk menyewa sepeda motor penduduk yang biasa digunakan untuk mengangkut gabah. Mengingat sepeda motor yang terbatas, separuh dari tim menunggu di tugu dan yang lainnya menuju lokasi. “Pembangunan sebuah lapas yang paling utama ialah pembenahan terhadap akses jalan dan juga model lapas seperti apa yang akan kita bangun nanti. Jika melihat kondisi seperti ini, yang paling memungkinkan ialah lapas dengan sistem open camp mengingat kontur tanah yang berundak-undak dan lahan yang sangat subur,” ujar Ida Asep. Ia beralasan hal itu cukup memungkinkan karena wilayah tersebut terdiri dari sawah tadah hujan dan sangat dekat dengan pantai.     Kontributor: Muna

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0