Tingkatkan Kapasitas SDM, PK Bapas Wonosari Ikuti Workhsop Konvensi Hak Anak
Wonosari, INFO_PAS - Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Wonosari, Indiah Respati, berkesempatan mengikuti Workhshop Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia terkait Konvensi Hak Anak (KHA) secara virtual, Senin (23/5). Giat ini diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menyosialisasikan dan meningkatkan pengetahuan serta kapasitas stakeholder dalam perlindungan Anak sesuai KHA.
Indiah menuturkan dengan makin memahami hak-hak Anak sebagaimana termaktub dalam KHA, dirinya akan memberikan layanan terbaik bagi Anak tanpa adanya diskriminasi. "Pemahaman akan hak-hak Anak menjadi penting. Apalagi, tugas kami sebagai PK. Anak merupakan aset bangsa dan di tangan anak ke depannya masa depan negeri ini akan diukir," ujarnya.
Dukungan pun disampaikan Kepala Subseksi Bimbingan Klien Anak, Wakija. Ia berharap dengan keikutsertaan PK, maka sinergi antar instansi dan lembaga dapat meningkatkan perlindungan terhadap Anak serta masyarakat makin memahami hak-hak Anak sebagaimana tertuang dalam konvensi dunia.
"Jangan biarkan anak-anak kita salah jalan. Didik dan awasi tumbuh kembangnya. Gunakan pendekatan lembut, namun mengena. Bahkan, kalau bisa posisikan diri kita sebagai sahabat si Anak," pesan Wakija.
Selain PK Bapas Wonosari, giat tersebut diikuti perwakilan instansi vertikal maupun Organisasi Perangkat Daerah dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Sebagai pemateri, yakni Ari Indarti dari SOS Children's Villages Yogyakarta.
Ari menjelaskan pemenuhan hak anak dalam lingkup keluarga berperan penting dalam membentuk jati diri anak. Keluarga adalah tempat berteduh anak sekaligus tempat berproses, baik secara fisik, mental psikologis, maupun social culture.
Ari turut mengingatkan para peserta kegiatan untuk benar-benar menyelami jiwa anak. Jangan semua serba dilarang karena anak mempunyai hak berpartisipasi, baik saat bersekolah, bermain, dan sebagainya. "Orang tua harus benar-benar paham akan karakter anaknya. Berikan kebebasan yang bertanggung jawab serta rasa nyaman ketika berada di rumah dan lingkungan keluarga," pintanya. (IR)
Kontributor: Bapas Wonosari