Tingkatkan Layanan Kesehatan WBP,  Lapas Sampit Lakukan Skrining HIV

Sampit, INFO_PAS – Dalam upayanya meningkatkan mutu layanan kesehatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kab. Kotim), dalam hal ini Puskesmas Ketapang 1 Kota Sampit. Beberapa kegiatan telah diprogramkan dan dilakukan bersama, di antaranya penyuluhan kesehatan, skrining,  pemberian bantuan obat-obatan, hingga vaksinasi COVID-19.

Kali ini, Lapas Sampit dan Puskemas Ketapang 1 Kota Sampit melaksanakan skrining Human Immonodeficiancy Virus (HIV) bagi 40 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Sampit, dengan rincian 35 WBP laki-laki dan 5 WBP perempuan. Menurut Kepala Subseksi Perawatan Lapas Sampit, kegiatan ini melibatkan tiga orang tenaga kesehatan dari Lapas Sampit dan lima orang tenaga kesehatan dari Puskesmas.

“Secara bergiliran semua WBP dilakukan skrining baik TB, HIV, Kanker Nasoparing maupun penyakit lainnya menyesuikan dengan jadwal yang telah kami susun dengan pihak Puskesmas,” tambahnya.

Sementara itu, dr. Ana Selowati dari Puskesmas Ketapang 1 menyampaikan bahwa kegiatan skrining memiliki peran yang sangat penting. Skrining merupakan salah satu upaya dalam rangka melakukan deteksi awal untuk mengetahui seseorang akan mengalami gangguan kesehatannya, termasuk WBP. “Mencegah lebih baik dari mengobati,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ana menerangkan Dinkes dan Puskesmas Ketapang 1 akan terus bersinergi dan membantu Lapas sampit dalam memberikan berbagai layanan kesehatan, baik untuk WBP maupun pegawainya. Apalagi, letak geografis Lapas Sampit memang berada di wilayah kerja dari Puskesmas Ketapang 1 Kota Sampit.

Agung Supriyanto selaku Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Sampit mengutarakan ucapan terima kasihnya kepada Puskesmas Ketapang 1 yang telah banyak membantu Lapas Sampit dalam melakukan berbagai upaya layanan kesehatan bagi WBP, mulai dari upaya pencegahan, pengobatan, dan perawatan. Pihaknya berjanji akan terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan WBP, baik secara mandiri maupun melibatkan tenaga kesehatan dengan berkolaborasi dengan pihak lain.

“Semua ini kami tempuh, selain dalam rangka menciptakan kondisi sehat para WBP juga dalam rangka deteksi dini atau upaya pencegahan potensi gangguan keamanan yang disebabkan oleh keresahan para WBP atas kurang optimalnya berbagai layanan di Lapas, termasuk layanan kesehatan,” ucap Agung.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 11.30 WIB ini berlangsung dengan lancar serta disambut antusias oleh WBP. Beberapa di antaranya bahkan menyempatkan berkonsultasi mengenai kondisi kesehatannya. (prv)

Kontributor: Humas Lapas Sampit