Uniknya Kafe Kapal “Janji Bui” Lapas Waikabubak

Waikabubak, INFO_PAS – Ada pemandangan unik dan menarik perhatian di Jl. Adyaksa KM 6 Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Barat. Di jalan trans Sumba ini terdapat satu kafe yang beda dari kafe pada umumnya, yakni kafe berbentuk kapal bernama “Janji Bui”.
Ternyata, kafe unik ini dikelola Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Waikabubak bersama anggota Dharma Wanita Persatuan sebagai salah satu sarana pembinaan keterampilan narapidana di luar Lapas sebelum kembali ke masyarakat. Tak hanya lokasinya yang strategis dan Instagramable, namun konsepnya sangat unik. Bahannya pun ramah lingkungan karena berasal dari bambu.
Dikatakan Kepala Lapas Waikabubak, Yohanis Varianto, ide membangun Kafe “Janji Bui” terinspirasi dari adanya lahan di depan Lapas. Ia pun berkeinginan membuat lahan holtikultura. Ditunjang lokasi yang memiliki pemandangan indah, Yohanis lalu membuat kapal kecil sebagai tempat bersantai bersama jajarannya. Dari sanalah muncul gagasan untuk membuat kafe besar berbahan bambu.
“Di lahan tidur ini, saya berkeinginan membuka lahan holtikultura, sayur-sayuran, dll. Dari sana, saya buat kapal kecil untuk santai-santai petugas. Lalu, muncul ide untuk membuat kafe unik berbentuk kapal. Jadi, kami kumpulkan narapidana dan berkolaborasi membangun kafe kapal ini,” terang Yohanis kepada INFO_PAS, Selasa (28/3).
Asal nama “Janji Bui” menurut Yohanis karena ia ingin Warga Binaan saat bebas dari Lapas menjadi orang berguna bagi lingkungannya dan tidak mengulangi kesalahan terdahulu. Tak heran bila kafe ini juga mempekerjakan Warga Binaan yang tengah menjalani Asimilasi.
“Warga Binaan diharapkan menjadi orang berguna. Itu janji mereka saat masih di Lapas. Nantinya, di kafe ini seluruh hasil kerajinan tangan, seperti tas dari karung bekas buatan Warga Binaan juga akan kami jual. Hasil penjualannya akan diberikan kepada mereka sebagai tabungan sehingga saat keluar nanti sudah punya penghasilan,” tambah Yohanis.
Sejak Sabtu (25/3) lalu, kafe ini pun dibuka untuk umum. Tak hanya menyediakan makanan dan minuman yang enak dengan harga terjangkau, kafe tersebut juga melayani berbagai acara spesial, acara kantor, reuni, arisan, ulang tahun, syukuran, ibadah, dll.
Kerena keunikannya, kafe tersebut ramai dikunjungi turis mancanegara, seperti turis asal Belanda, Inggris, Australia, dan Kanada. Milena asal Kanada misalnya, memuji Kafe “Janji Bui” sebagai karya bermakna yang sangat indah. “Saya sangat suka melihat ini dan senang berada di sini,” ucapnya.
Masyarakat lokal pun tak kalah memuji Kafe “Janji Bui”. Salah satu pengunjung, Cantika, menilai suasana kafe ini sangat bagus untuk didatangi bersama keluarga dan teman-teman. “Harganya murah, pas di kantong. Lokasinya di pinggir jalan, jadi mudah ditemukan. Jangan lupa datang ke Kafe ‘Janji Bui’. Menu-menunya sangat enak,” pujinya.
Kafe “Janji Bui” Lapas Waikabubak buka setiap harinya, namun selama bulan Ramadan 1444 Hijriah buka mulai pukul 16.00 WITA. Kafe ini menyajikan menu lokal, seperti kopi dan kacang khas Sumba serta beragam menu dengan nama unik, seperti Nasi Goreng Remisi, dll. (IR)
What's Your Reaction?






