UPT Pemasyarakatan Ikuti Lokakarya Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM
Jakarta, INFO_PAS – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan mengikuti Lokakarya Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM) secara virtual, Senin (4/10). Kegiatan ini dipusatkan langsung dari Graha Pengayoman Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI, Jakarta.
Lokakarya dibuka dengan Laporan Penanggungjawaban Lokakarya oleh Staf Ahli Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Bidang Penguatan Reformasi dan Birokrasi, Iwan Kurniawan. Hadir pula Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Eddy Omar Sharif Hieraij, memberi pengarahan kepada seluruh peserta, baik yang hadir secara langsung maupun secara virtual.
"Ketika kita berbicara tentang Pembangunan ZI, saya kembalikan kepada tiga kata kunci yang terdapat di dalam Konferensi PBB, yaitu integritas, akuntabilitas, dan transparansi,” tegas Eddy,
Pada kesempatan itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkumham RI, Komjen Pol. Andap Budhi Revianto, menerangkan capaian kinerja Reformasi Birokrasi pada tiap satuan kerja Kemenkumham serta membahas apa saja yang menjadi faktor kegagalan dalam meraih predikat WBK/WBBM.
Kegiatan tersebut diikuti jajaran UPT Pemasyarakatan dari unit masing-masing, salah satunya Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bantaeng. “Dengan materi yang kami dapatkan pada lokakarya ini, diharapkan semua Tim ZI WBK/WBBM di Rutan Bantaeng bisa mengambil materi sebanyak-banyaknya untuk dijadikan bekal meraih predikat WBK/WBBM tahun depan. Insyaallah," ungkap Kepala Bantaeng, Ince Muh. Rizal.
Dari Maluku, lokakarya juga diikuti jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Ambon. “Semoga melalui Lokakarya Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM yang dihadiri para narasumber dapat memberikan informasi tambahan atau solusi dalam menghadapi penilaian oleh Tim Penilai Nasional (TPN) nantinya,” harap Ketua Tim WBK Lapas Perempuan Ambon, Paulina L. Kiessya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Lapas Perempuan Ambon, Ellen M Risakotta, mengakui dalam Pembangunan ZI ini bukan hanya membutuhkan komitmen pimpinan atau komitmen Tim WBK, tapi komitmen dan dukungan semua petugas. “Semoga memberi penguatan dan makin meneguhkan komitmen petugas Lapas Perempuan Ambon dalam melayani masyarakat serta kesiapan tim dalam menghadapi TPN,” harap Ellen.
Masih dari Maluku, Tim Kelompok Kerja (Pokja) Pembangunan ZI menuju/WBBM Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ambon mengikuti lokakarya tersebut sebagai persiapan mengikuti desk evaluasi oleh TPN. Tim Pokja WBK LPKA Ambon menyimak dengan saksama pesan Sekjen Kemenkumham yang menegaskan kunci keberhasilan mewujudkan WBK adalah pahami, rencanakan kegiatan dengan baik, komitmen dan konsisten, lakukan pengawasan dan pengendalian, cegah korupsi, serta tingkatkan kualitas pelayanan publik, niscaya predikat WBK dapat diraih sebagai prestasi.
Kepala LPKA Ambon, Catherian V. Picauly, usai mengikuti kegiatan menjelaskan pihaknya dalam gerak menuju predikat WBK selalu berdasarkan petunjuk dan arahan para pimpinan, baik di tingkat pusat maupun tingkat wilayah. “Seluruh perintah dan petunjuk dari para pimpinan tinggi di tingkat pusat sampai wilayah akan kami gunakan sebagai pedoman dan petunjuk dalam meningkatkan pelayanan publik sehingga predikat WBK dengan sendirinya akan terwujud. Kami berterima kasih bagi para pimpina tinggi yang tiada henti-hentinya selalu memberikan petunjuk dan arahan bagi kami,” ucap Catherian.
Sementara itu, Ketua Tim Pokja WBK LPKA Ambon, Nober, menyampaikan Tim Pokja akan terus mendukung dan melaksanakan langkah-langkah yang diambil Kepala LPKA sebagai penanggungjawab Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM di LPKA Ambon. “Petunjuk dan arahan para pimpinan sudah jelas dan kami sebagai garda terdepan Pembangunan ZI di LPKA akan mewujudkan pernyataan optimisme yang sudah diucapkan bersama-sama dalam pembukaan lokakarya tadi,” janji Nober. (IR)
Kontributor: Rutan Bantaeng, LPP Ambon, LPKA Ambon