Warga Binaan Lapas Palu Panen Puluhan Kg Sayuran di SAE Langaleso
Palu, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu terus hadirkan inovasi melalui berbagai kegiatan produktif di bidang pertanian, salah satunya panen 60 kg komunitas sayuran di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Pali di Desa Langaleso, Kabupaten Sigi, Jumat (24/10). Kegiatan ini menjadi implementasi program pembinaan kemandirian yang tidak hanya menekankan pada pelatihan keterampilan teknis, tetapi juga pembentukan karakter dan mental positif Warga Binaan. Melalui kegiatan ini, Warga Binaan dibina untuk memahami nilai-nilai kerja keras, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab terhadap hasil kerja mereka sendiri.
Warga Binaan bersama petugas pembina memanen sayuran hasil kerja keras mereka selama beberapa pekan terakhir. Dalam kegiatan panen kali ini, Warga Binaan berhasil memanen 30 kg sayur kangkung dan 30 kg sayur bayam. Hasil panen tersebut diserahkan kepada penyedia bahan makanan untuk diolah di dapur Lapas Palu sebagai bahan konsumsi harian Warga Binaan.
Kepala Lapas Palu, Makmur, menyampaikan kegiatan ini merupakan keberhasilan program pembinaan kemandirian di bidang pertanian. “Panen di SAE Langaleso merupakan komitmen kami dalam membangun kemandirian Warga Binaan. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga belajar tentang nilai kerja keras, tanggung jawab, dan kontribusi positif terhadap masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, turut memberikan apresiasi atas konsistensi Lapas Palu dalam melaksanakan program pembinaan yang produktif dan berkelanjutan. “Program panen komunitas sayuran di SAE Langaleso merupakan contoh nyata penerapan pembinaan berkelanjutan. Kami sangat mengapresiasi inovasi dan komitmen jajaran Lapas Palu dalam memberdayakan Warga Binaan agar memiliki keterampilan bermanfaat ketika kembali ke masyarakat,” pujinya.
Panen di SAE Langaleso tidak hanya menghasilkan produk pangan, tetapi juga menjadi media pembelajaran moral, sosial, dan spiritual bagi para Warga Binaan. Melalui kegiatan ini, mereka diajarkan pentingnya gotong royong, kesabaran, dan arti kerja sama untuk mencapai hasil yang bermanfaat bagi banyak orang. Dengan semangat 'Dari Lapas untuk Negeri', Warga Binaan berupaya menunjukkan proses pembinaan di balik tembok Pemasyarakatan dapat melahirkan individu yang produktif, berdaya guna, dan siap berkontribusi positif di tengah masyarakat.
Dengan langkah kecil dari lahan pertanian di Langaleso, Lapas Palu membuktikan pembinaan yang tulus dan berkelanjutan dapat menjadi benih perubahan nyata bagi masa depan Warga Binaan dan negeri. (IR)
Kontributor: Lapas Palu
What's Your Reaction?


