Warga Binaan Lapas Pangkalpinang Hasilkan Pagar Besi Berkualitas
Pangkalpinang, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang terus berupaya meningkatkan pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan melalui program pengelasan. Hal ini terlihat makin produktifnya Warga Binaan dalam memproduksi pagar besi yang berkualitas. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk program pembinaan Lapas Pangkalpinang dalam mengoptimalkan potensi dan keahlian Warga Binaan.
Kepala Lapas Pangkalpinang, Badarudin, mengatakan pihaknya terus berkomitmen dalam mengembangkan program-program pembinaan kemandirian guna menciptakan Warga Binaan yang lebih siap menghadapi kehidupan di luar Lapas untuk mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat. Program pengelasan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membantu Warga Binaan membangun sikap tanggung jawab dan kemandirian.
“Program pengelasan ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan kemandirian dan memberi peluang reintegrasi yang lebih baik ke masyarakat,” ungkap Badarudin, Selasa (9/1).
Menurutnya, pengelasan merupakan keterampilan teknis yang banyak dicari di pasar kerja. Selain itu, pengelasan juga dapat memberikan kesempatan bagi Warga Binaan untuk mengasah kreativitas dan ketelitian dalam membuat pagar besi.
“Sebelumnya, kami sudah mengadakan pelatihan yang melibatkan instruktur ahli dari Balai Latihan Kerja Kota Pangkalpinang untuk memberikan pelatihan yang efektif bagi Warga Binaan,” urai Badarudin.
Sementara itu, Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Theri Munadi, menyatakan program ini mendapat dukungan positif dari Warga Binaan sebagai peluang untuk mendapatkan keahlian baru sebagai bekal kembali kehidupan setelah pembebasan. “Program pengelasan ini bukan hanya belajar teknis, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab Warga Binaan,” terangnya.
Dengan hasil pagar besi yang berkualitas ini, pihak Lapas juga berencana akan menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal untuk menyalurkan tenaga kerja terampil yang dihasilkan dari program ini. Dengan makin berkembangnya kegiatan ini, Lapas Pangkalpinang berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengubah pandangan masyarakat terhadap mantan Warga Binaan.
“Semoga nantinya masyarakat memandang mereka sebagai individu yang berkomitmen untuk berubah dan memberikan nilai positif bagi masyarakat,” harap Theri.
Pembuatan pagar besi ini adalah salah satu dari sekian banyak program pembinaan di Lapas Pangkalpinang yang memberikan nilai positif berupa pembekalan keterampilan, membentuk kreativitas, dan mengasah keterampilan pribadi. “Alhamdulillah, dengan adanya kegiatan ini dapat menghilangkan stres dan kejenuhan, juga sebagai bekal dan pondasi awal untuk membuka usaha ketika kami bebas,” ungkap E, Warga Binaan Lapas Pangkalpinang. (IR)
Kontributor: Lapas Pangkalpinang