Warga Binaan Lapas Tabanan Diajarkan Langkah-Langkah Pengendalian Emosi

Warga Binaan Lapas Tabanan Diajarkan Langkah-Langkah Pengendalian Emosi

Tabanan, INFO_PAS – Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan berkumpul di Aula Candra Prabhawa untuk mengikuti Therapy Stress Narapidana (Teh Rina), Kamis (14/12). Dalam memberikan layanan Teh Rina, tim medis Lapas Tabanan bekerja sama dengan Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Teh Rina dibuka oleh Dokter Lapas Tabanan, Luh Putu Tresnadewi. “Terima kasih rekan-rekan dari Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang sudah membantu layanan Teh Rina. Untuk teman-teman Warga Binaan, saya harap mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh,” pesannya.

Dalam Teh Rina kali ini, terdapat tiga residen Psikiatri Udayana yang hadir ke Lapas Tabanan, yaitu dr. Ida Ayu Kartika Widiadnyani, dr. Savitri Yuanita, dan dr. Hartono Kosim. Pada kesempatan teresebut, Warga Binaan diberikan penyuluhan tentang anger management.

“Marah merupakan bentuk ekspresi emosi. Marah itu ada yang positif dan negatif. Sangat normal dan sehat untuk merasa marah, namun kemarahan bisa menjadi masalah apabila membahayakan diri sendiri dan juga orang lain,” jelas dr. Hartono.

Untuk mengatasi kemarahan berlebih tersebut, Warga Binaan diajarkan langkah-langkah untuk mengendalikan kemarahan yang dijelaskan oleh dr. Kartika. Terdapat tujuh langkah untuk mengendalikan marah, yaitu lihat kembali, sadari pemicu dan tanda awal kemarahan, ambil jeda waktu, setelah lebih tenang ekspresikan kemarahan, berolahraga, berpikir sebelum berbicara, dan cari alternatif lain.

“Kemarahan seringkali menjadi selimut bagi perasaan lain yang sedang kita coba tutupi. Kuncinya memahami diri sendiri. Hindari orang, tempat, dan situasi yang dapat memicu kemarahan kalian. Sebelum merespon sesuatu yang menegangkan, cobalah untuk mengambil jeda waktu untuk mengurangi rasa tertekan. Jika kalian sudah lebih tenang dan dapat berpikir jernih, sampaikan amarah kalian dengan tegas, namun tidak menantang. Kemarahan juga dapat diatasi dengan berolahraga. Olahraga dapat memicu sejumlah zat kimia di otak yang dapat membuat perasaan lebih tenang,” terang dr. Kartika.

Salah seorang Warga Binaan, Gede, mengaku belajar banyak dari langkah-langkah pengendalian emosi yang dijelaskan oleh residen. “Jujur saja saya merupakan orang yang susah mengendalikan emosi. Saya akan berusaha menerapkan langkah-langkah pengendalian emosi yang tadi sudah dijelaskan sehingga lebih bisa mengendalikan emosi yang tentunya dapat merugikan diri saya sendiri maupun orang lain,” harapnya.

Setelah penyuluhan, rangkaian layanan Teh Rina dilanjutkan dengan konseling individu bagi lima Warga Binaan. Diharapkan kegiatan ini menjadi sarana pembinaan kesehatan mental bagi Warga Binaan selama menjalani masa pidana di Lapas Tabanan. (IR)

 

Kontributor: Lapas Tabanan

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0