Waspada Narkoba, Petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Jelekong Lakukan Razia

Bandung - Petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Jelekong Bandung di Kelurahan Wargamekar Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung melakukan penggeledahan terhadap kamar yang dihuni oleh 170 warga binaan kasus narkoba, Senin (20/4/2015) malam. Penggeledahan ini dilakukan sebagai pencegahan terjadinya peredaran, pengendalian, dan perdagangan narkoba dari dalam lapas tersebut. Seperti yang dilakukan Fredi Budiman yang mengendalikan bisnis narkoba di dalam Lapas Cipinang Jakarta Timur. Kepala Seksi Binkemaswat Lapas Narkotika Kelas IIA Jelekong Bandung, Redy mengatakan, selain pemeriksaan kamar, pihaknya rutin melakukan tes urine kepada warga binaannya. "Tapi langkah penggeledahan atau pemeriksaan kali ini kami lakukan sebagai antisipasi saja. Untuk menindaklanjuti kejadian di Lapas Cipinang. Sehingga kami melakukan pemeriksaan," kata Redy, Selasa (21/4/2015). Dikatakan Redy, pemeriksaan yang dimulai sejak pukul 19.30 hingga 22.30 WIB itu memang dilakukan secara tertu

Waspada Narkoba, Petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Jelekong Lakukan Razia
Bandung - Petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Jelekong Bandung di Kelurahan Wargamekar Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung melakukan penggeledahan terhadap kamar yang dihuni oleh 170 warga binaan kasus narkoba, Senin (20/4/2015) malam. Penggeledahan ini dilakukan sebagai pencegahan terjadinya peredaran, pengendalian, dan perdagangan narkoba dari dalam lapas tersebut. Seperti yang dilakukan Fredi Budiman yang mengendalikan bisnis narkoba di dalam Lapas Cipinang Jakarta Timur. Kepala Seksi Binkemaswat Lapas Narkotika Kelas IIA Jelekong Bandung, Redy mengatakan, selain pemeriksaan kamar, pihaknya rutin melakukan tes urine kepada warga binaannya. "Tapi langkah penggeledahan atau pemeriksaan kali ini kami lakukan sebagai antisipasi saja. Untuk menindaklanjuti kejadian di Lapas Cipinang. Sehingga kami melakukan pemeriksaan," kata Redy, Selasa (21/4/2015). Dikatakan Redy, pemeriksaan yang dimulai sejak pukul 19.30 hingga 22.30 WIB itu memang dilakukan secara tertutup. Hasilnya, kata dia, sementara ini masih negatif. Namun, jika ke depan terdapat indikasi peredaran narkoba, tentunya akan segera ditindaklanjuti. "Sejauh ini hasilnya negatif, tidak ditemukan atau indikasi peredaran narkoba di lapas ini," ujarnya. Redy melanjutkan, selama ini pihaknya berkeyakinan warga binaannya tidak ada yang terlibat dalam jaringan peredaran narkoba. Karena, kata dia, sebagian besar warga binaan di tempat ini hanya pemakai dan korban penyalahgunaan narkoba. "Memang kebanyakan di sini bukan pengedar atau sindikat narkoba. Mereka hanya korban narkoba saja," katanya. Namun, lanjut Redy, tidak menutup kemungkinan terdapat sindikat peredaran narkoba. Sehingga, pemeriksaan rutin selalu dilakukan. Hal ini untuk mencegah terjadinya peredaran barang haram tersebut di tempat itu. Dikatakan Redy, jumlah warga binaan di lapas ini sebanyak 1.050 orang. Para warga binaan kebanyakan berstatus tahanan titipan yang menunggu proses persidangan di pengadilan. Selain itu, kebanyakan dari mereka adalah pelaku kejahatan pidana umum, seperti pencurian dan lainnya. "Kami memang mendapatkan satu barang berupa telepon seluler. Kami akui itu masih menjadi kekurangan. Ini terjadi karena keterbatasan dalam memeriksa barang bawaan dari yang besuk," ujarnya. Namun, menurut dia, warga binaan yang kedapatan membawa telepon seluler biasanya dipakai untuk kebutuhan komunikasi dengan keluarganya. "Kami tidak bisa memungkiri, apalagi jumlah petugas di sini hanya 60 orang. Kapasitas lapas 488. Memang tidak berimbang. Tapi, kekurangan yang masih ada terus kami perbaiki," ujarnya. [hus] sumber: http://www.inilahkoran.com/

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0