WBP Perempuan Lapas Kendari Steril dari Narkoba
Kendari, INFO-PAS – Sebanyak 26 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari bersih dari narkoba usai menjalani tes urin, Jumat (11/10) malam. Sementara itu, dari 74 WBP pria yang dites urin, dua diantaranya terindikasi positif menggunakan zat terlarang.
Tes urin ini merupakan rangkaian aksi mewujudkan zero narkoba di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara. Selain itu, dilakukan pula inspeksi mendadak (sidak) ke blok hunian WBP yang dilakukan bersama Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara.
[caption id="attachment_43124" align="alignleft" width="282"]
penggeledahan wbp lapas kendari[/caption]
“Setelah dilakukan kroscek, satu orang diketah
Kendari, INFO-PAS – Sebanyak 26 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari bersih dari narkoba usai menjalani tes urin, Jumat (11/10) malam. Sementara itu, dari 74 WBP pria yang dites urin, dua diantaranya terindikasi positif menggunakan zat terlarang.
penggeledahan wbp lapas kendari[/caption]
“Setelah dilakukan kroscek, satu orang diketahui tengah menjalani pengobatan dengan resep dokter, sedangkan urin satu orang lainnya mengandung metamphetamine,†terang Kepala Divissi Pemasyarakatan Sulawesi Tenggara, H. Muslim, saat memimpin jalannya sidak bersama Kepala BNNP Sulawesi Tenggara, Kombes Pol. Fauzan Djamal.
Muslim mengapresiasi upaya Lapas Kendari dalam mewujudkan zero narkoba. “Alhamdulillah dari 100 orang hanya satu yang diduga positif. Artinya 99% WBP Lapas Kendari bersih dari narkoba. Ini juga menunjukan sudah ada hasil positif dari kerjasama dengan BNNP Sulawesi Tenggara dalam melaksanakan rehabalitasi dan pasca rehabilitasi bagi para WBP kasus narkoba,†puji Muslim
Meskipun begitu, ia meminta seluruh petugas tetap waspada dalam meningkatkan pengawasan mengingat masih ada WBP yang positif narkoba.
Kepala Lapas Kendari, Muchlis Adjie, mengatakan pihaknya sudah berupaya maksimal untuk memberantas penyalahgunaan narkotika dengan melakukan sidak rutin, rolling petugas jaga, serta memperketat pengawasan pengunjung.
“Kami juga menindak tegas WBP yang terbukti masih menggunakan narkoba dengan cara diasingkan atau tidak diberikan haknya seperti remisi dan lain-lain,†tegas Muchlis yang merupakan alumni Akademi Ilmu Pemasyarakatan angkatan ke-21.
Sidak malam itu berlangsung kurang lebih tiga jam mulai pukul 20.00-23.00 WITA dimana petugas menemukan sejumlah barang terlarang seperti charger handpone dan beberapa sim card, namun tidak ditemukan satu pun handpone atau narkoba. Selanjutnya, barang-barang tersebut diserahkan ke pihak lapas untuk dimusnahkan.
Â
Kontributor: AR
Tes urin ini merupakan rangkaian aksi mewujudkan zero narkoba di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara. Selain itu, dilakukan pula inspeksi mendadak (sidak) ke blok hunian WBP yang dilakukan bersama Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara.
[caption id="attachment_43124" align="alignleft" width="282"] penggeledahan wbp lapas kendari[/caption]
“Setelah dilakukan kroscek, satu orang diketahui tengah menjalani pengobatan dengan resep dokter, sedangkan urin satu orang lainnya mengandung metamphetamine,†terang Kepala Divissi Pemasyarakatan Sulawesi Tenggara, H. Muslim, saat memimpin jalannya sidak bersama Kepala BNNP Sulawesi Tenggara, Kombes Pol. Fauzan Djamal.
Muslim mengapresiasi upaya Lapas Kendari dalam mewujudkan zero narkoba. “Alhamdulillah dari 100 orang hanya satu yang diduga positif. Artinya 99% WBP Lapas Kendari bersih dari narkoba. Ini juga menunjukan sudah ada hasil positif dari kerjasama dengan BNNP Sulawesi Tenggara dalam melaksanakan rehabalitasi dan pasca rehabilitasi bagi para WBP kasus narkoba,†puji Muslim
Meskipun begitu, ia meminta seluruh petugas tetap waspada dalam meningkatkan pengawasan mengingat masih ada WBP yang positif narkoba.
Kepala Lapas Kendari, Muchlis Adjie, mengatakan pihaknya sudah berupaya maksimal untuk memberantas penyalahgunaan narkotika dengan melakukan sidak rutin, rolling petugas jaga, serta memperketat pengawasan pengunjung.
“Kami juga menindak tegas WBP yang terbukti masih menggunakan narkoba dengan cara diasingkan atau tidak diberikan haknya seperti remisi dan lain-lain,†tegas Muchlis yang merupakan alumni Akademi Ilmu Pemasyarakatan angkatan ke-21.
Sidak malam itu berlangsung kurang lebih tiga jam mulai pukul 20.00-23.00 WITA dimana petugas menemukan sejumlah barang terlarang seperti charger handpone dan beberapa sim card, namun tidak ditemukan satu pun handpone atau narkoba. Selanjutnya, barang-barang tersebut diserahkan ke pihak lapas untuk dimusnahkan.
Â
Kontributor: AR
What's Your Reaction?
