WBP Produktif, LPN Karang Intan Panen Jagung

WBP Produktif, LPN Karang Intan Panen Jagung

Karang Intan, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan panen jagung pada lahan pembinaan kemandirian Seksi Kegiatan Kerja (Giatja), Jumat (19/3). Selain gandum dan padi, jagung merupakan tanaman pangan yang mengandung karbohidrat tinggi, dan menjadi tanaman unggulan dalam program pembinaan yang diselenggarakan Lapas Karang Intan.

 

Wahyu Susetyo, Kepala Lapas (Kalapas) Karang Intan dan jajaran pejabat struktural turun langsung pada kegiatan panen kali ini. Panen jagung ini merupakan kali kedua sejak lahan yang dulunya semak belukar dialih fungsikan menjadi lahan untuk tanaman pangan. Hal ini juga sebagai implementasi Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020.

Wahyu mengatakan, Lapas Karang Intan memfasilitasi berbagai keahlian, dalam program pembinaan kemandirian, sebagai bekal WBP untuk kembali ke masyarakat kelak, termasuk berkebun jagung.

 

"Berbagai aktivitas positif tersedia bagi WBP, termasuk berkebun jagung. Ini agar mereka memanfaatkan waktu selama menjalani sisa hukuman dengan produktif, termasuk menanam jagung di kebun yang dulunya semak belukar dan sekarang sudah dimanfaatkan menjadi lahan perkebunan,” ujarnya.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Lapas Karang Intan ini mengatakan meskipun pandemi Coronavirus disease (COVID-19) masih menghantui, namun WBP Lapas Karang Intan tetap bisa produktif.

 

“Bahwa di masa pandemi seperti saat ini, Lapas Karang Intan, khususnya WBP, tetap bisa dan terus produktif. Tentu dengan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19 yang dilaksanakan di Lapas Karang Intan. Jadi, jangan sampai hanya karena alasan pandemi, tidak ada karya atau hasil positif yang dihasilkan,” lanjut Kalapas.

Salah seorang WBP yang turut serta dalam program ini, Rahmadi, mengaku senang bisa turut serta dalam pembinaan kemandirian berkebun jagung dan berharap pengalaman tersebut berguna saat kembali ke masyarakat nanti.

 

“Senang, di sini diajarkan berkebun. Dari mengolah lahan hingga panen dan pengalaman ini akan sangat berguna bagi saya saat berada di luar nanti,” ungkap Rahmadi.

 

Hasil panen tersebut selanjutnya dipasarkan ke pihak ketiga dan margin dari penjualan menjadi pemasukan bagi WBP. Selain itu, hasil penjualan juga digunakan untuk mencukupi kebutuhan bahan makanan bagi WBP Lapas Narkotika Karang Intan yang saat ini berjumlah 1.020 jiwa. (prv)

 

 

Kontributor: Arbiansyah

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0