WBP Rutan Rangkasbitung Unjuk Kemampuan Berbahasa Inggris
Rangkasbitung, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung unjuk kebolehan kemampuan berbahasa asing di depan para dosen dan tenaga pengajar dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Latansa Mashiro Rangkasbitung, Rabu (16/10). Berlangsung di Aula Sahardjo Rutan Rangkasbitung, kegiatan tersebut diikuti lebih dari 30 WBP yang telah mengikuti kelas Bahasa Inggris selama dua bulan terakhir.
Kepala Rutan Rangkasbitung, Aliandra Harahap, sangat mengapresiasi capaian dan perform WBP dalam berbahasa asing. “Walaupun masih ada catatan, tapi semangat belajarnya terlihat. Mereka semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan ini menjadi harapan kami. Semoga kegiatan tersebut akan bermanfaat kedepannya bagi WBP,” harap Aliandra.
Sementara itu, Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan, Dede Ukmartalaksana, menyampaikan kegiatan ini digelar sebagai evaluasi terhadap pendidikan yang telah diterima selama dua bulan lebih. Kegiatan tadi bisa menjadi cerminan bagi kami, apakah WBP belajar dengan sungguh-sungguh atau tidak. Jika sungguh-sungguh, Inshaallah akan sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain selepas bebas,” ujar Dede, sapaan akrabnya.
Hal senada diutarakan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STKIP Latansa Mashiro, Neneng. Pihaknya turut senang bisa berkontribusi positif bagi Rutan Rangkasbitung.
“Kegiatan hari ini adalah tahap lanjutan dari kelas rutin, yakni evaluasi pembelajaran. Kami ingin melihat sejauh mana pembelajaran dapat dipahami dan diimpelementasikan dan kami melihat tadi hasilnya cukup bagus. Kemampuan berbahasa inggrisnya variatif dan penuh potensi. Artinya, mereka tinggal mendapatkan pendidikan dan pembinaan agar menjadi lebih baik. Terlebih lagi motivasi dan semangatnya patut kita apresiasi. Sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kami harap program pengabdian kepada masyarakat di Rutan Rangkasbitung ini bisa memberikan manfaat dan STKIP Latansa akan menjadi bagian tersebut,” ucap Neneng.
Salah satu WBP Rutan Rangkasbitung, sebut saja, MR mengatakan ia termotivasi berkat adanya pendidikan intelektual Bahasa Inggris ini. “Kami mendapatkan pendidikan layaknya orang luar, merasa dipedulikan, dan mendapat simpati. Ini menjadi motivasi saya dan rekan lain untuk lebih baik. Tentu sedikit-sedikit menambah wawasan saya akan Bahasa Inggris. Jadi, bisa diteruskan lagi ke keluarga dekat nanti,” pungkas MR.
Kontributor: Pratamadzyogas