WBP Rutan Rengat yang Satu Ini Mampu Menghasilkan Karya Emas, Ini Hasilnya..

RENGAT,GORIAU.COM - Walau badan terkurung, para warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau yang lebih dikenal dengan sebutan narapidana (napi) penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Rengat Klas II B tidak berhenti berinovasi. Setelah, batu akik hasil karya penghuni Rutan mampu menembus pasar di Inhu, kini muncul hasil kreatifitas WBP yang patut diacungi jempol. Seperti WBP yang satu ini, dengan memanfaatkan nasi sisa makanan (nasi basi) dan serbuk ketaman kayu, WBP atas nama Jhoni (40) ini mampu menghasilkan karya tangan berbentuk naga emas yang merupakan salah satu simbol atau ikon yang sakral bagi masyarakat tionghoa. Kepala Rutan Rengat, Gumilar Budi Rahayu melalui Kasi Pelayanan Tahanan Rudinur kepada GoRiau.Com, Kamis (19/3/2015) menyebutkan bahwa, pihaknya sangat support dengan para WBP yang kreatif dan memberi peluang untuk WBP yang mau berinovasi. "Kita sangat support dengan mereka yang mau berkreasi. Dengan begitu, bakat mereka yang selama ini terpendam bi

WBP Rutan Rengat yang Satu Ini Mampu Menghasilkan Karya Emas, Ini Hasilnya..
RENGAT,GORIAU.COM - Walau badan terkurung, para warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau yang lebih dikenal dengan sebutan narapidana (napi) penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Rengat Klas II B tidak berhenti berinovasi. Setelah, batu akik hasil karya penghuni Rutan mampu menembus pasar di Inhu, kini muncul hasil kreatifitas WBP yang patut diacungi jempol. Seperti WBP yang satu ini, dengan memanfaatkan nasi sisa makanan (nasi basi) dan serbuk ketaman kayu, WBP atas nama Jhoni (40) ini mampu menghasilkan karya tangan berbentuk naga emas yang merupakan salah satu simbol atau ikon yang sakral bagi masyarakat tionghoa. Kepala Rutan Rengat, Gumilar Budi Rahayu melalui Kasi Pelayanan Tahanan Rudinur kepada GoRiau.Com, Kamis (19/3/2015) menyebutkan bahwa, pihaknya sangat support dengan para WBP yang kreatif dan memberi peluang untuk WBP yang mau berinovasi. "Kita sangat support dengan mereka yang mau berkreasi. Dengan begitu, bakat mereka yang selama ini terpendam bisa tersalurkan dan dikembangkan. Sehingga akan bermanfaat bagi diri WBP itu sendiri dan yang lainnya", sebut Rudinur. Namun demikian, tambah Rudinur, untuk mengembangkan kreatifitas para WBP tersebut, Rutan masih banyak mengalami kendala dan kekurangan terutama pada fasilitas. "Dengan demikian, kita harapkan ada bantuan dari pihak luar untuk mengembangkan kegiatan positif yang selama ini terpendam dalam diri masing-masing WBP tersebut. Khusus untuk pembuatan "naga emas" ini, kita sangat membutuhkan oven untuk membantu proses pengeringannya", pungkas Rudinur. Sementara itu, Jhoni selaku pengrajin naga emas itu saat dikonfirmasi tersendiri GoRiau.Com di Rutan Rengat, Kamis (19/3/2015) menyebutkan bahwa, untuk pembuatan satu buah ikon naga tersebut hanya memamakan waktu satu hari, dan itu jika cuaca panas. "Bahan pembuatannya sederhana, hanya dengan memanfaatkan nasi basi atau nasi sisa makanan, serbuk ketam kayu serta pernis sebagai pewarna", jelasnya.(jef) Sumber : goriau.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0