WBP Rutan Samarinda Diedukasi Bahaya Narkoba Jarum Suntik

Samarinda, INFO_PAS – Peningkatan narkoba jarum suntik yang meningkat akhir-akhir ini mendorong poliklinik Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Samarinda melakukan penyuluhan dan edukasi tentang “Bahaya Penggunaan Jarum Suntik Secara Bergantian.” Menyasar Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) setiap bloknya, penyuluhan ini dihelat pada Jumat (15/9) di ruang besukan Rutan Samarinda. Penyuluhan dan edukasi tersebut dilaksanakan usai senam aerobik rutin Hari Selasa dan Jumat di Rutan Samarinda oleh para WBP. “Ikutilahpenyuluhan ini dan ingat bahaya penggunaan jarum suntik secara bergantian. Sampaikan informasi yang kalian dapat kepada WBP lain di blok masing-masing,” pesan Kepala Rutan Samarinda, RM. Kristyo Nugroho, melalui dr. Rita Rosadi selaku penanggung jawab poliklinik Rutan Samarinda. Diakui dr. Rita, tingkat kemungkinan tertular HIV melalui jarum suntik pada pengguna narkoba sangat tinggi, yaitu 89,5%. Penularan penyakit melalui darah terjadi karena

WBP Rutan Samarinda Diedukasi Bahaya Narkoba Jarum Suntik
Samarinda, INFO_PAS – Peningkatan narkoba jarum suntik yang meningkat akhir-akhir ini mendorong poliklinik Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Samarinda melakukan penyuluhan dan edukasi tentang “Bahaya Penggunaan Jarum Suntik Secara Bergantian.” Menyasar Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) setiap bloknya, penyuluhan ini dihelat pada Jumat (15/9) di ruang besukan Rutan Samarinda. Penyuluhan dan edukasi tersebut dilaksanakan usai senam aerobik rutin Hari Selasa dan Jumat di Rutan Samarinda oleh para WBP. “Ikutilahpenyuluhan ini dan ingat bahaya penggunaan jarum suntik secara bergantian. Sampaikan informasi yang kalian dapat kepada WBP lain di blok masing-masing,” pesan Kepala Rutan Samarinda, RM. Kristyo Nugroho, melalui dr. Rita Rosadi selaku penanggung jawab poliklinik Rutan Samarinda. Diakui dr. Rita, tingkat kemungkinan tertular HIV melalui jarum suntik pada pengguna narkoba sangat tinggi, yaitu 89,5%. Penularan penyakit melalui darah terjadi karena pemakaian alat suntik yang berulang-ulang tanpa sterilisasi. Dalam alat suntik yang telah dipakai terdapat darah yang mengandung bibit penyakit dari orang yang tadi disuntik. “Bila alat suntik tersebut dipakai lagi menyuntik pasien/orang lain, bibit penyakit tadi akan masuk ke pasien tersebut,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa transmisi penyakit tersebut bisa terjadi walau jarum suntiknya diganti. Bahkan penelitian laboratorium menunjukkan bahwa alat suntik tersebut terkontaminasi akibat tekanan negatif yang terjadi waktu jarum dilepas atau disebut mechanical transmission. “Penyakit yang dapat ditularkan dengan cara ini adalah Hepatitis B & C, HIV/AIDS, dan Malaria,” tegas dr. Rita.     Kontributor: Rahmat Hidayat

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0