Ada Seleksi Khusus untuk Napi yang Ingin Kerja di Open Camp Lapas Karawang

Jakarta - Lapas kelas IIA Karawang, Jawa Barat punya kebun khusus yang dibuat di luar lingkungan penjara, yang disebut dengan Open Camp. Napi yang mendapat kesempatan untuk bekerja di Open Camp akan tinggal di kawasan perkebunan, namun berada di luar Lapas Karawang. Ternyata untuk menjadi napi binaan tersebut harus melalui proses seleksi yang ketat. Tak hanya dari segi keahlian, namun harus mendapatkan kepercayaan dari petugas Lapas. "Yang boleh berkegiatan di open camp harus ada syaratnya. Pertama, kasus napinya adalah kasus kriminal umum. Itu wajib bagi mereka untuk ikut dan berpartisipasi," ujar Darsono, Pengelola Kepribadian Lapas Kelas IIA Karawang kepada detikcom di lokasi Festival Napi Berkebun di Gor Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jaksel, Sabtu (19/12/2015). Cuma ada satu jenis napi kriminal umum yang tak boleh ikut kegiatan open camp, yakni kasus penipuan. Apa sebabnya? "Dulu ada sejarahnya, ada satu napi kasus penipuan yang kabur saat ikut open camp. Set

Ada Seleksi Khusus untuk Napi yang Ingin Kerja di Open Camp Lapas Karawang
Jakarta - Lapas kelas IIA Karawang, Jawa Barat punya kebun khusus yang dibuat di luar lingkungan penjara, yang disebut dengan Open Camp. Napi yang mendapat kesempatan untuk bekerja di Open Camp akan tinggal di kawasan perkebunan, namun berada di luar Lapas Karawang. Ternyata untuk menjadi napi binaan tersebut harus melalui proses seleksi yang ketat. Tak hanya dari segi keahlian, namun harus mendapatkan kepercayaan dari petugas Lapas. "Yang boleh berkegiatan di open camp harus ada syaratnya. Pertama, kasus napinya adalah kasus kriminal umum. Itu wajib bagi mereka untuk ikut dan berpartisipasi," ujar Darsono, Pengelola Kepribadian Lapas Kelas IIA Karawang kepada detikcom di lokasi Festival Napi Berkebun di Gor Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jaksel, Sabtu (19/12/2015). Cuma ada satu jenis napi kriminal umum yang tak boleh ikut kegiatan open camp, yakni kasus penipuan. Apa sebabnya? "Dulu ada sejarahnya, ada satu napi kasus penipuan yang kabur saat ikut open camp. Setelah itu untuk kriminal umum kami beri pengecualian pada napi kasus penipuan. Mereka kalau berkegiatan cuma boleh di lingkungan lapas saja," jelasnya. Pengecualian juga diberikan kepada napi untuk kasus narkoba dan koruptor. "Cuma bukan berarti mereka tidak diberikan pelatihan keterampilan, di dalam Lapas juga ada berbagai macam bentuk pelatihan, seperti kerajinan tangan, kecantikan seperti salon. Sementara untuk napi koruptor kita rekomendasikan mereka untuk ikut di lembaga sosial menjadi relawan di sana," jelas staf Pengelola Pembinaan Kemandirian Lapas Kelas IIA Karawang, Edi. Sementara untuk persyaratan menjadi napi di open camp harus melalui beberapa tahapan. "Yang pertama, sudah menjalani 2/3 masa tahanan, lalu sebelumnya pernah menjalani masa asimilasi, yakni dites ke open camp dulu selama setengah hari baru dibawa masuk lagi ke dalam. Dari kami, mereka juga dites apakah dapat dipercaya untuk tinggal di open camp, karena open camp itu letaknya berada di luar lingkungan lapas. Setelah semua persyaratan dipenuhi, baru mereka diberi kepercayaan untuk bekerja di open camp," kata Darsono. Open Camp milik Lapas Karawang memiliki luas sekitar 2 hektar. Selain padi, mereka juga memiliki banyak hasil pertanian caisim, lalu tanaman hias seperti bonsai dan anggrek. Lapas Karawang juga melakukan budidaya perikanan ikan lele, ikan nila, ikan bawal, ikan patin, mujair, dan sebagainya. "Rata-rata kalau panen bisa 5 kuintal, tapi semua tergantung pesanan juga," jelas Edi yang menjelaskan bahwa komoditi pertanian dan perikanan di Lapas tersebut bisa menghasilkan uang bagi napinya. "Sekarang kami baru beternak ayam, dulu juga sudah ada kambing, walaupun pernah 1 ekor kabur karena penjaganya cuma 1 orang," jelas Darsono sambil tertawa. "Alhamdulillah, dari Open Camp kami, napi binaan mendapatkan banyak keuntungan. Dari hasil penjualan, selain sebagian dimasukkan ke kas negara, mereka juga kami berikan insentif, sehingga jerih payah mereka bertani dan berkebun terbayar juga," kata Edi. "Saya juga dapat informasi, beberapa mantan napi juga banyak yang berhasil di luar sana setelah mendapat pelatihan. Contohnya satu napi yang kami berikan pelatihan pertukangan. Setelah mendapat sertifikat dan keluar, setahun kemudian saya dengar dia sudah menjadi pengawas proyek perumahan," kata Edi sambil tersenyum. (rni/mok)   sumber:detik.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
1
sad
0
wow
0