Akhiri 2025, Lapas Wahai Evaluasi Kinerja dan Siapkan Layanan PRIMA 2026
Wahai, INFO_PAS – Akhiri 2025, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai gelar rapat evaluasi kinerja tahunan, Senin (29/12). Tujuannya untuk memetakan capaian, tantangan, serta merumuskan strategi peningkatan pelayanan dan pembinaan berlandaskan nilai Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel (PRIMA) di tahun 2026.
Rapat yang berlangsung di aula Lapas Wahai ini diikuti seluruh pejabat struktural dan perwakilan staf. Forum evaluasi menjadi ruang konsolidasi untuk menilai efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi, sekaligus mengukur dampak program prioritas Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), termasuk Program Akselerasi Menteri Imipas Agus Andrianto serta penguatan komitmen menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menegaskan bahwa evaluasi tahunan bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan pijakan strategis untuk meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Ia menekankan pentingnya sinergi internal dan eksternal, konsistensi pelaksanaan tugas, serta penguatan program prioritas Pemasyarakatan.
“Evaluasi kinerja 2025 ini menjadi refleksi atas capaian yang telah diraih sekaligus catatan perbaikan yang harus segera ditindaklanjuti. Hasil evaluasi ini menjadi dasar penyusunan program kerja 2026 agar lebih adaptif, terukur, dan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan serta pembinaan,” jelas Tersih.
Ia juga menekankan kesiapan jajaran dalam melanjutkan dan menguatkan agenda pemerintah di tahun mendatang, termasuk pelaksanaan 15 Program Aksi Kementerian Imipas. Di antaranya pembangunan dapur sehat bersertifikasi halal untuk mendukung program makan bergizi gratis, penyelenggaraan pendidikan kesetaraan bagi Warga Binaan, serta keberlanjutan program akselerasi yang telah berjalan.
Sementara itu, Kepala Urusan Tata Usaha, Abdul Azis, menyatakan komitmennya untuk mengoptimalkan sumber daya manusia petugas melalui peningkatan disiplin, profesionalisme, dan integritas. “Penguatan kualitas SDM menjadi kunci agar pelayanan PRIMA dapat berjalan konsisten dan memberikan dampak nyata bagi organisasi,” ujarnya.
Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Houw, turut menyoroti perkembangan program pembinaan Warga Binaan. Ia menilai partisipasi Warga Binaan dalam program kepribadian dan kemandirian menunjukkan tren positif yang perlu terus diperkuat. “Di tahun 2026, kami akan mendorong program pembinaan yang lebih inovatif agar semakin efektif dan mendukung reintegrasi sosial,” ungkapnya.
Melalui rapat evaluasi ini, Lapas Wahai meneguhkan langkah untuk terus meningkatkan kinerja, memperkuat sinergi, dan menghadirkan layanan Pemasyarakatan yang semakin PRIMA bagi Warga Binaan dan masyarakat. (afn)
Kontributor: Humas Lapas Wahai
What's Your Reaction?


