Back to Basic Jadi Tujuan Pengembangan Kurikulum Poltekip

Back to Basic Jadi Tujuan Pengembangan Kurikulum Poltekip

Jakarta, INFO_PAS – Sebagai sekolah tinggi yang diperuntukkan mendidik Tunas Pengayoman untuk mempelajari Ilmu Pemasyarakatan, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) terus berbenah diri, salah satunya memperbarui kurikulum di dalamnya. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan lulusannya agar bisa menghadapi tantangan bidang Pemasyarakatan di masa mendatang.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Reynhard Silitonga, menejelaskan saat proses pembelajaran, para peserta didik diberikan pembekalan mengenai kemampuan interpersonal skill, kemampuan manajerial, termasuk mengelola anak buah dan tim agar bisa bekerja lebih baik dan kompak sesuai tujuan Pemasyarakatan. “Para peserta didik melaksanakan proses pembelajaran selama empat tahun. Tahun pertama akan fokus pada teori dasar Pemasyarakatan serta bagaimana tugas jaga di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara akan dilaksanakan. Untuk tahun kedua akan dilaksanakan penguatan bidang manajemen Pemasyarakatan. Sementara itu, tahun ketiga dan keempat pembelajaran akan difokuskan pada bagaimana menjadi leader pada tingkat kesatuan dasar dan level yang lebih tinggi lagi,” jelas Reynhard saat menerima audiensi Civitas Akademika Poltekip terkait Pengembangan Kurikulum di Kantor Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Senin (17/1). 

Terkait penerapan Back to Basic dalam kurikulum terbaru Poltekip, Dirjenpas menyampaikan para lulusan Poltekip harus memahami betul seluk beluk Pemasyarakatan agar dapat meneruskan tongkat estafet Pemasyarakatan di masa mendatang. Tantangan yang sesungguhnya akan dihadapi adalah waktu. Artinya, kompetensi para lulusan akan terus diuji seiring berjalannya waktu.

Back to Basic diusung untuk menguatkan kita semua, terutama para peserta didik Poltekip untuk terus mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi (tusi) Pemasyarakatan di masa mendatang. Untuk itu, diperlukan peran aktif berbagai pihak, khususnya Pemasyarakatan, untuk menguatkan nilai-nilai Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif (PASTI), khususnya dalam bidang Pemasyarakatan,” lanjutnya.

Senada, Sekretaris Ditjenpas (Sesditjenpas), Heni Yuwono, mengatakan peserta didik Poltekip diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu dan teori ketika memasuki dunia kerja. Untuk itu, Ditjenpas terus melakukan perbaikan dan berbagai penyesuaian sesuai tuntutan zaman, yakni dengan menerapkan formulasi yang tepat antara teori dan praktik bagi para peserta didik. “Ilmu yang disampaikan selama proses belajar diharapkan mampu diimplementasikan di dunia kerja kelak,” harapnya. 

Lebih lanjut, Heni menjelaskan salah satu tujuan utama pengembangan kurikulum di Poltekip, yakni Back to Basic. Adapun semangat yang diusung, yakni mengoptimalkan pelaksanaan tusi Pemasyarakatan dengan strategi yang mengarah langsung pada pelaksanaan tugas guna mewujudkan Pemasyarakatan dan menjunjung tinggi nilai PASTI.

Menegaskan pernyataan Sesditjenpas, Direktur Teknologi Informasi dan Kerja Sama, Dodot Adikoeswanto, menyatakan dalam kurikulum yang baru ini, para peserta didik akan terus dipertajam pengetahuannya mengenai Sistem Database Pemasyarakatan (SDP). Mereka juga akan diberikan pembelajaran dalam bentuk teori dan praktik yang seimbang sehingga mendukung peningkatan pemahaman mengenai Pemasyarakatan.

“Lulusan Poltekip harus mampu menguasai teori dasar dan mengimplementasikan ilmu Pemasyarakatan yang sudah diperoleh selama proses belajar yang mereka dapat dengan baik sehingga menjawab tantangan dan perubahan zaman. Salah satunya, mereka harus dapat mengoperasikan SDP dan sistem lainnya yang mendukung manajerial Pemasyarakatan,” lanjut Dodot.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi, Thurman Hutapea, menjelaskan para peserta didik Poltekip harus memiliki pemahaman kuat mengenai pemidanaan dan Pemasyarakatan. Untuk itu, pihaknya berharap kualitas alumni Poltekip makin baik setiap tahunnya.  “Para peserta didik harus memiliki pemahaman dasar mengenai Pemasyarakatan dan terkait proses pemidanaan. Alumni diharapkan mampu meningkatkan jiwa korsa yang menjadi ciri khas Taruna Poltekip,” jelas Thurman. 

Menanggapi dukungan yang diberikan Ditjenpas, Rachmayanthy selaku Direktur Poltekip mengatakan pihaknya akan terus memperbaiki kurikulum dan berbagai keperluan proses belajar mengajar di Poltekip untuk menghasilkan lulusan berkarakter kuat dan bisa membangun Pemasyarakatan yang lebih maju. “Back to Basic menjadi semangat kami dalam melahirkan lulusan yang baik, memiliki karakter kuat, dan dapat menerapkan nilai PASTI dengan sungguh-sungguh,” tegasnya.  (yp)

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0