Bapas Amuntai Gandeng PKBM Lathiiful Khabiir Latih Klien Buat Dodol Wajik

Bapas Amuntai Gandeng PKBM Lathiiful Khabiir Latih Klien Buat Dodol Wajik

Amuntai, INFO_PAS - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Amuntai terus berinovasi menghadirkan program pembinaan dan pembimbingan yang relevan, aplikatif, dan berdampak nyata. Salah satu upaya terbaru dilakukan lewat pelatihan pembuatan dodol wajik hasil kolaborasi dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lathiiful Khabiir, Kabupaten Tapin, Selasa (22/7).

Kegiatan ini merupakan bagian dari bimbingan kemandirian dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Pelatihan tidak hanya melatih keterampilan produksi makanan tradisional, tetapi juga mengenalkan dasar kewirausahaan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tujuannya agar Klien memiliki bekal keterampilan dan peluang usaha setelah kembali ke masyarakat.

“Kami ingin para Klien tidak sekadar bebas, tetapi memiliki semangat mandiri. Program ini bagian dari ikhtiar menghadirkan pemasyarakatan yang produktif dan solutif,” ujar Kepala Bapas Amuntai, Tri Haryanto.

Pelatihan ini dipandu fasilitator UMKM berpengalaman, dengan materi mulai dari pengenalan bahan, teknik memasak dodol rasa jahe dan nanas, pengemasan, hingga strategi pemasaran. Klien dilibatkan aktif untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan tanggung jawab.

“Kami melihat potensi besar dalam diri Klien. Dodol wajik ini bukan hanya produk, tapi simbol harapan dan kemandirian,” ujar Kepala PKBM Lathiiful Khabiir, Syahdani Apasha.

Antusiasme Klien tampak sepanjang kegiatan. Selain belajar membuat dodol, mereka juga berdiskusi mengenai pemasaran produk secara langsung maupun digital. “Awalnya saya tidak tahu cara membuat dodol, sekarang sudah bisa dan ingin jualan setelah program integrasi. Semoga bisa bantu keluarga,” ucap RHER, salah satu Klien peserta pelatihan.

Bapas Amuntai menilai program ini sebagai wujud pendekatan restoratif yang menekankan pemulihan, pemberdayaan, dan partisipasi aktif Klien. Kolaborasi akan terus diperluas agar semakin banyak Klien mendapat akses pelatihan bermanfaat dan berkelanjutan.

“Harapannya, kegiatan seperti ini bisa berkembang menjadi usaha mandiri yang dikelola Klien sendiri,” tutup Tri Haryanto.

Lewat sinergi lintas sektor, Bapas Amuntai yakin bahwa masa depan Klien dapat dibangun dengan keterampilan dan semangat. Dodol wajik hanyalah awal dari langkah panjang menuju kemandirian yang berkelanjutan. (afn)

 

Kontributor: Humas Bapas Amuntai

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0