Bapas Tanjungpandan Perketat Pengawasan Klien, Optimalisasi Pembinaan Berkelanjutan
Belitung, INFO_PAS –Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Tanjungpandan terus berperan aktif dalam pengawasan dan bimbingan Klien yang telah kembali ke masyarakat. Upaya tersebut dilaksanakan dengan pengawasan langsung oleh Subseksi Bimbingan Klien Dewasa dengan mengunjungi kediaman Klien, Senin (20/10)
Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Ahli Muda, Dian Safitri, menjelaskan pengawasan ini bukan sekadar memastikan Klien menjalani masa integrasi dengan tertib, tetapi juga bagian dari pembinaan berkelanjutan yang menekankan pendekatan kemanusiaan, edukatif, dan komunikatif. Dalam praktiknya, PK berperan sebagai pembina, motivator, sekaligus jembatan yang menghubungkan Klien dengan keluarganya dan lingkungan sosial.
Dia menambahkan pengawasan terhadap Klien secara optimal memastikan tidak terjadi pelanggaran ketentuan-ketentuan dalam kontrak bimbingan yang telah disepakati Klien dan PK di awal masa pembimbingan. “Pengawasan ini kami lakukan untuk membangun hubungan empati, dan komunikasi yang baik agar Klien tidak merasa diawasi, tetapi menjadi sahabat dalam membagun motivasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bapas Tanjungpandan, Muhamad Irfani, menekankan komitmen seluruh PK yang bertugas agar pengawasan Klien dilakukan secara optimal. Dirinya menambahkan medan tugas di wilayah kerja Bapas Tanjungpandan yang mencakup Kabupaten Belitung dan Belitung Timur sering kali memiliki tantangan geografis. Meski demikian, komitmen dan konsistensi petugas menjadi kunci untuk tetap menjalankan tugas dengan optimal.
Irfani menuturkan kehadiran Bapas Tanjungpandan memiliki peran dalam penerapan prinsip keadilan restoratif yang diusung Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Prinsip tersebut dilakukan dengan menempatkan proses pembimbingan sebagai prioritas untuk mendorong Klien melalui motivasi dan deteksi dini pencegahan pelanggaran tindak pidana sehingga mereka dapat menatap masa depan jauh lebih baik.
“Kami lakukan pengawasan dengan pendekatan berbasis kepercayaan, kepedulian, dan kemanusiaan. Hal ini menjadi fondasi penting Pemasyarakatan modern demi mewujudkan reintegrasi sosial yang lebih manusiawi, inklusif, tetapi optimal,” tandas Irfani. (IR)
Kontributor: Bapas Tanjungpandan
What's Your Reaction?


