Bawang Merah Jadi Komoditas Baru, Lapas Atambua Dorong Diversifikasi Hortikultura

Bawang Merah Jadi Komoditas Baru, Lapas Atambua Dorong Diversifikasi Hortikultura

Atambua, INFO_PAS - Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua terus tunjukkan produktivitas dan semangat kemandirian melalui pengembangan sektor pertanian. Kali ini, Lapas Atambua mengembangkan budidaya bawang merah sebagai komoditas hortikultura baru dengan memanfaatkan lahan terbuka strategis di luar tembok Lapas, Rabu (15/10).

Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, menjelaskan bahwa pemilihan bawang merah sebagai komoditas pembinaan merupakan upaya diversifikasi agar Warga Binaan memiliki keterampilan yang beragam dan bernilai ekonomi tinggi.

“Setelah berhasil membudidayakan kol, brokoli, kangkung, hingga semangka, kini kami memperkenalkan penanaman bawang merah. Komoditas ini memiliki nilai ekonomi stabil sekaligus teknik budidaya yang menantang. Dengan begitu, Warga Binaan mendapatkan pengalaman dan keahlian yang lebih komprehensif sebagai bekal saat kembali ke masyarakat nanti,” ujar Bambang.

Pelaksanaan kegiatan dipandu langsung oleh petugas pembinaan, Yohanis Betty, yang memberikan pendampingan teknis mulai dari pengolahan tanah, pembuatan bedengan, hingga pemasangan sistem irigasi sederhana untuk menjaga kelembapan lahan. Bedengan yang telah ditanami bawang merah tampak tumbuh subur, menunjukkan keseriusan dan ketelatenan Warga Binaan dalam mengelola lahan.

Kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada hasil panen, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan pembentukan karakter. Para Warga Binaan dilatih mengelola risiko hama dan penyakit tanaman, serta memahami teknik pascapanen yang tepat.

“Kami ingin mengubah stigma bahwa Lapas bukan hanya tempat menjalani hukuman, melainkan ruang pembelajaran dan produksi. Melalui kegiatan budidaya bawang merah dan komoditas hortikultura lainnya, Warga Binaan membuktikan bahwa keterbatasan ruang tidak menghalangi mereka untuk berkarya dan berkontribusi bagi ketahanan pangan daerah,” tambah Bambang penuh optimisme.

Salah satu Warga Binaan, Rio, mengungkapkan rasa bangganya bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut.
“Kami senang bisa menanam bawang merah. Rasanya seperti menjadi manusia yang berguna, bukan hanya menjalani hukuman. Dulu saya tidak tahu cara bertani, tapi sekarang saya belajar dari awal hingga panen. Ini ilmu yang bisa saya jadikan bekal hidup setelah bebas nanti,” tuturnya.

Hasil panen bawang merah nantinya akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dapur Lapas Atambua dan sebagian dijual kepada masyarakat. Keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk keberlanjutan program pembinaan serta menjadi bagian dari hak hasil kerja Warga Binaan. (afn)

 

Kontributor: Humas Lapas Atambua

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0