Budidaya Kacang Panjang Asah Keterampilan Bertani Warga Binaan Lapas Binaan

Budidaya Kacang Panjang Asah Keterampilan Bertani Warga Binaan Lapas Binaan

Ambon, INFO_PAS – Budidaya kacang panjang yang dikembangkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Ambon tidak hanya berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan di Lapas, tetapi juga mengasah keterampilan bertani Warga Binaan yang dapat menjadi bekal berharga setelah mereka kembali ke masyarakat. Ini merupakan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang berupaya memberdayakan Warga Binaan melalui berbagai sektor produktif, termasuk pertanian

Kepala Lapas Ambon, Herliadi, menegaskan program pertanian memiliki dampak strategis dalam menjaga ketahanan pangan berkelanjutan dan membangun karakter kemandirian bagi Warga Binaan. “Kami tidak hanya ingin memberikan keterampilan bertani, tetapi juga membentuk pola pikir produktif dan mandiri bagi Warga Binaan. Mereka harus memahami hasil kerja keras mereka memiliki dampak nyata, baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat,” ujarnya, Selasa (27/5).

Sementara itu, Kepala Subseksi Saran Kerja, Berti Supusepa, memuji Warga Binaan yang terlibat dalam kegiatan pertanian karena telah menunjukkan pemahaman yang baik tentang proses bertani, mulai dari pembibitan hingga panen. “Mereka kini sudah mampu mengelola tanaman dengan lebih mandiri, memahami siklus pertumbuhan, dan memastikan hasil panen yang maksimal. Ini adalah bekal penting bagi mereka setelah kembali ke masyarakat,” ungkapnya.

Dalam praktiknya, perawatan tanaman kacang panjang melibatkan berbagai tahapan penting, seperti pembersihan lahan, penyiangan gulma, pemupukan, hingga penyiraman secara teratur. Lahan yang digunakan merupakan area kosong di luar lingkungan Lapas Ambon yang telah diolah menjadi tanah subur. Kegiatan ini diawasi langsung oleh petugas bimbingan kerja sehingga pertumbuhan tanaman tetap optimal dan terhindar dari serangan hama.

Selain aspek teknis, program ini juga menjadi wadah bagi Warga Binaan untuk mempelajari nilai-nilai disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab. Mereka diajari pentingnya pemilihan bibit unggul, metode bercocok tanam yang efektif, dan mengelola hasil panen secara maksimal. Tidak hanya menjadi kegiatan produktif, program ini juga memberikan dampak positif bagi kesehatan mental Warga Binaan, membantu mereka tetap aktif dan fokus pada kegiatan yang membangun masa depan.

Rencananya, 250 pohon kacang panjang siap panen pada Juni 2025. Dengan adanya program ini, Lapas Ambon berharap sektor pertanian terus berkembang, memberikan manfaat luas bagi Warga Binaan, dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan masyarakat di sekitarnya. (IR)

 

 

Kontributor: Lapas Ambon

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0