Budidaya Kangkung Hidroponik, Lapas Geser Manfaatkan Limbah Botol Plastik
Geser, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Geser berinovasi dengan memanfaatkan botol bekas sebagai pengganti netpot dalam penanaman benih kangkung cabut (Ipomoea aquatica) pada instalasi bambu dengan metode hidroponik. Ini merupakan keberlanjutan langkah inovatif Lapas Geser pada sektor pertanian melalui pendampingan dan pembimbingan jajaran subseksi pembinaan.
Pelaksana Harian Kepala Subseksi Pembinaan, M. Yusuf Kilkoda, menyampaikan kegiatan ini menjadi wujud nyata upaya Lapas Geser dalam memberikan ruang berinovasi sekaligus mengasah kreativitas dalam memberdayakan Warga Binaan untuk mendukung ketahanan pangan sesuai Program Akselesari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. “Kali ini bukan hanya bambu yang dimanfaatkan sebagai wadah instalasi, tetapi netpotnya kami modifikasi dengan memanfaatkan limbah botol plastik bekas. Kami terus melihat peluang dalam mengalihfungsikan barang yang umumnya dinilai sebagai limbah,” terangnya, Sabtu (6/9).
Di lingkungan Lapas Geser, paradigma itu diubah, yakni limbah dapat di-recycle atau didayagunakan kembali menjadi barang bermanfaat. Hal ini bertujuan merangsang kreativitas Warga Binaan serta menjadi pelajaran dan bekal mereka selama menjalani masa pembinaan di Lapas Geser.
“Kami lakukan pemindahan benih sekaligus penambahan nutrisi pada instalasi bambu hidroponik untuk mempercepat proses imbibisi, yaitu penyerapan air oleh benih. Air yang terserap akan mengaktifkan enzim dan proses metabolisme yang diperlukan, merangsang kecenderungan benih agar berkecambah lebih cepat dibandingkan yang tidak direndam,“ jelas Yusuf.
Sementara itu, Kepala Lapas Geser, Mulyo Utomo, menegaskan budidaya sayuran hijau dengan metode hidroponik menjadi sarana sekaligus solusi dalam meningkatkan kreativitas Warga Binaan. “Selain memiliki keuntungan bagi lingkungan Lapas dan masyarakat sekitar, hidroponik dapat dijadikan sarana pendidikan dan pelatihan di bidang pertanian modern bagi Warga Binaan dengan menawaran kesan pertanian yang bersih dan sehat, serta usaha agribisnis pada lahan terbatas. Kami berharap kegiatan kreatif dan positif seperti ini membawa dampak baik bagi Warga Binaan menuju reintegrasi sosial berkelanjutan,” harapnya,
Kegiatan ini sejalan dengan arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, yang sangat menyoroti dan memfokuskan kegiatan pemberdayaan Warga Binaan dalam mendukung ketahanana pangan melalui pembinaan humanis “Kegiatan positif semacam ini menjadi ruang berkolaborasi menciptakan ide inovatif dalam menunjang proses pemembimbingan, pelayanan , dan pembinaan Warga Binaan guna terselanggaranya Sistem Pemasyarakatan yang optimal,“ tandasnya. (IR)
Kontributor: Lapas Geser
What's Your Reaction?


