CASN Kanwil Ditjenpas Maluku Dibekali Pelatihan Alat Pengamanan dan Manajemen Konflik

Ambon, INFO_PAS – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku tingkatkan kompetensi teknis Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dengan menyelenggarakan pelatihan intensif penggunaan alat-alat pengamanan, Senin (16/6). Menggandeng Sekolah Polisi Negara (SPN) Kepolisian Daerah (Polda) Maluku, pelatihan ini merupakan upaya strategis dalam pembekalan manajemen konflik, penanganan insiden, serta respons terhadap gangguan keamanan di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara
Kepala Kanwil Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menegaskan pelatihan ini bukan hanya memperkuat kemampuan teknis, tetapi juga membentuk karakter CASN yang tangguh dan humanis. “Kami ingin CASN memahami tugas di Pemasyarakatan tidak hanya soal pengamanan, tapi bagaimana mereka mampu menganalisis situasi, menangani potensi konflik secara cepat dan tepat, serta menjadi agen perubahan yang positif dalam sistem pembinaan,” tegasnya.
Ricky menambahkan pentingnya penanaman nilai integritas dan profesionalisme sejak awal masa pengabdian. “Pengamanan bukan hanya soal prosedur, tetapi tanggung jawab moral sebagai petugas Pemasyarakatan. Kami ingin setiap CASN menjunjung tinggi etika dan nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugasnya,” sambungnya.
Selaku penanggung jawab kegiatan, Kepala Bidang Pembimbingan Kemasyarakatan, Catherian V. Picauly, menegaskan pentingnya sinergi antara kecakapan teknis dan pendekatan psikologis dalam membentuk profil petugas Pemasyarakatan masa depan. “Pelatihan ini merupakan investasi jangka panjang. Kami ingin CASN tidak hanya mahir menggunakan alat pengamanan, tetapi juga cakap dalam menyelesaikan konflik secara damai dan efektif. Hal ini sejalan dengan prinsip pembinaan yang humanis di lingkungan Pemasyarakatan,” tuturnya.
Bertempat di Gedung Serbaguna Lembaga Pembinaan Khusus Anak Ambon, pelatihan ini memfokuskan pada keterampilan teknis dalam menghadapi potensi gangguan keamanan. Para peserta berlatih langsung menggunakan senjata laras pendek, laras panjang, gas air mata, serta mengenal penggunaan pakaian dan peralatan pengamanan lainnya.
Instruktur dari SPN Polda Maluku, Noovy E. A. Sapulette, menyampaikan manajemen konflik merupakan fondasi penting dalam menciptakan suasana pembinaan yang aman dan kondusif di lingkungan Pemasyarakatan. Dalam paparannya, Noovy menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh mencakup identifikasi dini potensi konflik, penyelesaian melalui mediasi dan negosiasi, serta transformasi konflik menjadi kekuatan positif dalam kehidupan sosial Warga Binaan.
“Petugas Pemasyarakatan harus mampu bersikap tenang, profesional, dan strategis dalam menghadapi berbagai bentuk konflik. Dengan pemahaman manajemen konflik yang baik, mereka tidak hanya menjadi penjaga, tetapi juga pembina yang mampu menciptakan ketertiban jangka panjang,” ungkap Noovy. (IR)
Kontributor: Kanwil Ditjenpas Maluku
What's Your Reaction?






