Cirebon. INFO_PAS - Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Handoyo Sudradjat melakukan kunjungan monitoring ke seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-Karesidenan Cirebon, Jum'at (12/9).

"Kita harus bersama-sama menegakkan kembali etos kerja dan semangat di jajaran Pemasyarakatan," kata Handoyo saat melakukan kunjungan dan monitoringnya ke Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cirebon. Kunjungan Dirjen Pas kali ini didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Rusdianto; Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham RI Jawa Barat, Danan Purnomo; Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Jawa Barat, Giri Purbadi. Turut pula dalam rombongan monitoring Direktur Bimbingan Kemasyarakatan (Bimkemas) Priyadi; Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan, Imam Sujudi dan Direktur Informasi dan Komunikasi (Infokom) Ditjenpas, Ibnu Chuldun.

Handoyo mengungkapkan bahwa tahun ini sebanyak 43 Petugas Pemasyarakatan telah diberhentikan karena pelanggaran dan masalah kedisiplinan. Oleh karena itu, Kepala UPT harus memperhatikan setiap petugas dan mengetahui perkembangannya. "Perlu dibangun komunikasi, kepedulian pimpinan kepada bawahannya, karena memang kepedulian itu perlu," tambah Handoyo.

"Saya menginginkan jajaran Pemasyarakatan melakukan penguatan SDM", ujar Handoyo. "Kemenkumham akan membangun restrukturisasi yang sehat, kita akan melakukan penilaian kopetensi kerja untuk mewujudkan institusi yang lebih baik," pungkasnya. ( berita terkait http://www.ditjenpas.go.id/kabar-upt/tingkatkan-disiplin-di-berbagai-aspek )

Sementara itu, Kakanwil Jawa Barat, Danan Purnomo menyampaikan terima kasih kepada Dirjenpas dan jajaran karena berkenan melakukan kunjungan dan monitoring ke UPT Pemasyarakatan se-Karesidenan Cirebon. "Dengan kunjungan dan monitoring ini, Jajaran Pemasyarakatan se-Karesidenan Cirebon akan menerima masukan Dirjenpas dan Jajaran dalam upaya meningkatkan kedisiplinan petugas dan kemajuan Pemasyarakatan," kata Danan.

Dalam kesempatan yang sama, Sesditjenpas, Rusdianto, mengingatkan kepada seluruh petugas Pemasyarakatan agar tetap konsisten menggelorakan zero halinar (Hp, pungli, dan narkoba). "Halinar di lapas dan rutan turut menjadi perhatian Presiden saat ini," kata Rusdianto. "5 akses rawan halinar harus tetap diawasi dan diperhatikan dengan sungguh-sungguh yakni, kunjungan, masuknya bahan makanan, keluar masuk sampah, bahan yg dilempar dari luar lapas dan rutan, dan yg paling harus menjadi perhatian dan menjadi koreksi untuk kita semua adalah keterlibatan petugas kita yang ikut bermain memasukan benda terlarang kedalam lapas," ungkapnya.

Kegiatan kunjungan monitoring sendiri diawali dari kunjungan dan monitoring ke Lapas Klas I Cirebon dilanjutkan ke Rupbasan Klas I Cirebon selanjutnya rombongan Dirjenpas juga meninjau Balai Pemasyarakatan (Bapas) Cirebon, Rutan Klas I Cirebon, dan diakhiri di Lapas Narkotika Gintung Cirebon. (JP)